Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

"Marcell Donuts", Kuliner Donat Kentang Tumpuan Keluarga

8 Februari 2021   09:58 Diperbarui: 8 Februari 2021   11:01 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Krismono dengan aneka donat kentang buatannya (Sumber: dokpri Harry Krismono) 

"Di samping terinfeksi virus mematikan bernama corona, hal terburuk lain yang sangat meresahkan masyarakat selama badai pandemi Covid-19 adalah kehilangan pekerjaan."

Ya, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai dampak tak langsung dari pandemi Covid-19 diperkirakan telah menimpa lebih dari 3 juta pekerja pada tahun 2020. Harry Krismono, salah seorang tetangga saya adalah satu di antara jutaan pekerja yang terdampak PHK.

Harry Krismono (52 tahun) harus rela melepas pekerjaannya sebagai koordinator pemasar dan teknisi di sebuah perusahaan swasta yang bekerja sama dengan PT Telkom.    

Bukan perkara gampang untuk mendapatkan pekerjaan baru bagi bapak empat anak tersebut. Terlebih lagi dalam usianya yang sudah lebih dari setengah abad. Di tengah badai pandemi, relatif sedikit perusahaan yang merekrut karyawan baru. Kalau pun ada, yang disasar adalah para tenaga kerja usia muda. 

Harry Krismono dan istri serta keempat buah hatinya tinggal bersama ibunda di Perumnas Depok I, Kota Depok, Jawa Barat. Si sulung baru menyelesaikan SMA-nya, dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Sementara, ketiga adiknya masih duduk di bangku SD, SMP, dan SMA. Meskipun sang istri bekerja sebagai guru PAUD, tetap saja pendapatan mereka belum memadai. Beruntung sang ibunda memiliki sedikit pensiun.

Oleh karena itulah, Mas Harry-demikian saya memanggilnya-berniat membuka usaha. Walaupun begitu ia harus sangat keras memutar otak menentukan jenis usaha dengan modal minimal, tetapi berpotensi membuahkan hasil. Tingginya persaingan tentu juga menjadi pemikiran. Bagaimana tidak? Sejak pandemi merebak orang beramai-ramai membuka usaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Namun, keputusan harus segera diambil. Desakan akan kebutuhan hidup keluarganya tidak dapat menunggu terlalu lama. Akhirnya, Mas Harry memilih untuk membuka usaha kuliner, dan kue donat dianggap sebagai pilihan terbaik.

Menurut Mas Harry, setidaknya ada dua pertimbangan mengapa ia memilih berjualan donat. Pertama, kue donat merupakan makanan kesukaannya dan seluruh anggota keluarga, terutama anak-anak. Kedua, dalam masyarakat kue donat disukai oleh hampir semua golongan usia. Pertimbangan yang simpel, tetapi cukup beralasan.

Kudapan yang sudah dikenal sejak pertengahan abad ke-19 ini memang diminati hampir semua kalangan. Mulai dari anak-anak hingga lansia, dari kaum sederhana hingga kalangan atas. Boleh dibilang cara pembuatannya juga tidak terlalu sulit. 

Donat adalah kuliner yang sudah ada sejak petengahan abad ke-19 (Sumber: dokpri Harry Krismono)
Donat adalah kuliner yang sudah ada sejak petengahan abad ke-19 (Sumber: dokpri Harry Krismono)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun