Menurut saya pribadi, seharusnya apa yang telah kita lakukan selama masa pandemi tidak serta merta dihilangkan begitu kelas tatap muka diijinkan kembali.Â
Justru pemanfaatan teknologi harus tetap kita lakukan dan kembangkan karena mau tidak mau, anak-anak kita akan menghadapi tantangan teknologi yang berbeda dengan jaman kita.
Kelas-kelas konvensional harus dikolaborasikan dengan kelas virtual yang akan dapat melatih anak-anak menjadi melek teknologi yang pada akhirnya mereka mampu menghadapi tantangan hidup abad ke-21.
Dengan meninggalkan jejak digital yang baik, entah itu berupa materi, bahan ajar, ataupun kumpulan soal yang dapat diakses setiap saat dan di segala tempat (asal terkoneksi dengan internet) akan membuat kemudahan dan dapat membantu siswa untuk belajar lebih baik.
Ketika di kelas konvensional, kita akan dibatasi dengan ruang dan waktu, sehingga ketika jam pelajaran sudah berakhir sedangkan masih banyak hal yang harus diberikan kepada siswa, tentu akan dapat tertolong dengan bantuan kelas virtual.
Tidak semua anak memiliki kesadaran dan mood yang sama pada wktu belajar di kelas dan tidak semua anak memiliki bakat dan minat yang sama pada pelajaran tertentu.Â
Adanya kelas virtual akan membantu anak untuk belajar secara sadar dan mandiri mempelajari materi-materi pelajaran yang disukai tanpa menunggu materi tersebut diajarkan di kelas.Â
Pelayanan belajar akan lebih memfasilitasi kebutuhan individual bagi setiap anak dan dapat mengoptimalkan bakat dan minat yang dimilikinya.
Apakah dengan adanya teknologi, peran guru akan dapat dihilangkan ? Tentu saja tidak. Guru tidak akan dapat digantikan secanggih apapun teknologi yang digunakan.Â
Teknologi hanya mampu untuk mengantarkan pertukaran informasi dan ilmu pengetahuan yang bersifat teoritis. Guru masih tetap diperlukan untuk membelajarkan pembiasaan-pembiasaan yang baik dan memberikan pendidikan moral dan budi pekerti.
Beradaptasi dengan teknologi sudah menjadi kebutuhan yang bisa dibilang pokok.Â
