Mohon tunggu...
Dwi Isnaini
Dwi Isnaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur yang menyukai dunia tulis menulis

Owner CV Rizki Barokah perusahaan dalam bidang makanan ringan. Penulis buku "Karakter Ayah Pebisnis untuk Sang Anak Gadis"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anger Management

11 Maret 2022   08:55 Diperbarui: 11 Maret 2022   09:00 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kita marah, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol. Kortisol adalah hormon pemicu stres dan bisa menjadi "racun" yang menurunkan daya tahan tubuh. Marah selama 5 menit akan melemahkan sistem imunitas kita selama lebih dari 6 jam!  

Karena itu, wajar jika orang pemarah lebih sering sakit-sakitan. Sayangnya, bukan hanya ini akibat negatif marah. Masih banyak efek lainnya yang merugikan kesehatan fisik dan mental kita, terutama jika marah kita tergolong "sangat tidak sehat" yaitu marah yang dipendam terlalu lama sehingga membuat diri sendiri sakit dan stress, atau marah yang dipendam lalu tiba-tiba meledak.

Beberapa efek negatif marah diantaranya:

  • Marah menyebabkan tekanan darah naik
  • Ledakan marah memperbesar resiko serangan jantung. Selama 2 jam setelah kita meledak marah, resiko serangan jantung naik 2x lipat. Penelitian menunjukkan orang yang pemarah lebih mungkin menderita jantung koroner.
  • Resiko strok meningkat. Selain resiko serangan jantung, saat marah resiko strok juga naik 3x lipat karena penyumbatan pembuluh darah ke otak.
  • Marah merusak paru-paru. Sebuah penelitian dari Universitas Harvard melakukan riset terhadap 670 pria dalam kurun waktu 8 tahun. Mereka memakai metode skoring untuk mengukur tingkat marah dan mengamati perubahan pada fungsi paru-paru para responden. Hasilnya, sekelompok pria dengan skor marah tertinggi memiliki kapasitas paru-paru terburuk, sehingga resiko mereka mengalami gangguan pernafasan juga meningkat. Menurut para peneliti, ini terjadi karena hormon stres yang keluar saat marah mengakibatkan peradangan di saluran pernafasan.
  • Marah memicu stres dan kesedihan
  • Marah menyebabkan depresi
  • Marah memperburuk gangguan kecemasan

Setelah mengetahui banyaknya efek negatif marah, dapat disimpulkan bahwa tubuh kita tidak didesain untuk marah. Buktinya, saat marah kita merusak diri sendiri.

Malangnya, bukan hanya kita yang merasakan efek marah tersebut. Orang yang menjadi sasaran kemarahan kita pun merasakan efeknya juga. Jika efek negatif marah yang terjadi pada diri kita sendiri saja begitu dahsyat, apalagi efeknya terhadap orang yang kita marahi. Sampai hatikah kita?

Ketika kita marah, biasanya akan sulit sekali mengontrol ucapan. Saat kita marah akan terucap kata-kata negatif. Tak jarang setelahnya kita akan menyesal berkepanjangan setelah marah-marah. Apalagi, jika ada ucapan kasar yang terlontar.

Inilah alasan pentingnya mempelajari anger management. Kendalikan emosi Anda sehingga tak akan ada kalimat yang akan Anda sesali belakangan.

Berikut Langkah-langkah cara yang sehat dan alamiah untuk meredakan amarah dan mengendalikan emosi:

1. Kenali tanda-tanda marah

Ketika Anda melihat perilaku seseorang yang memicu emosi, lalu amarah mulai bergolak, maka tubuh akan memberikan peringatan. Biasanya gejalanya adalah jantung berdebar lebih cepat, nafas semakin berat, dada mulai sesak, leher dan kepala tegang, bahkan bisa juga tangan gemetaran. Kenali tanda-tanda itu sebelum menjurus pada tindakan emosional yang mungkin bisa menyakiti fisik atau psikis. Jadikan tanda-tanda tubuh sebagai alarm yang berbunyi nguuuing...nguuuing dan Anda harus segera bertindak.

2. Diam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun