Mohon tunggu...
Dwi RC
Dwi RC Mohon Tunggu... Mahasiswa Proaktif -

Student of Life

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Galau?Wake Up Guys!!

21 Agustus 2013   23:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:00 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“GALAU!‼‼,keluh seorang teman dengan ekspresi menangis tak sampai ketika berjumpa denganku.Kata ini sudah tak asing lagi bagi telinga kita semua,bahkan sudah menjadi trend bahasa keren anak muda zaman sekarang. Di berbagai obrolan,curhatan,bahkan status social media anak muda saat ini sangat ramai dengan topik ini.

Dilanda kanker(kantong kering) galau,pulsa abis galau,dapet tugas kuliah tambahan galau,dicuekin yang katanya sih someone specialnya semenit aja galau(padahal ibu yang slalu mendoakannya setiap saat,dicemberutin seharian‼),pokoknya semmuanya yang gak ngenakin di mata,telinga,lidah,palagi di hati..itu adalah virus ampuh yang membuat temen-temen kita(khususnya anak ABG) dengan mudahnya berkata “GalAAaauuu‼!”

Apakah sebenarnya yang terjadi pada kalangan generasi muda kita saat ini?Sedikit kesulitan dan susah payah adalah sandungan kerikil kecil sebagai pemanasan untuk petualangan hidup yang masih panjang,banyak badai dan ombak besar menanti kita di kemudian hari.

Masalah kecil dan sedikit sentilan hidup dengan mudahnya membuat seseorang berkeluh kesah,lalu bagaimana dengan negri kita yang sedang dijajah oleh para koruptor,rakyat mesir yang terdzolimi,bumi Palestina yang dibantai,dan berbagai kenyataan pahitnya kehidupan ini??Masihkah kata galau berlaku untuk diungkapkan bagi orang-orang yang merasa tergalau dengan masalah sepele kehidupan??

Entahlah,mungkin hanya ungkapan iseng tanpa makna,awalnya ikut-ikutan yang akhirnya menjadi kebiasaan yang membuat kita lebih nyaman berkeluh kesah daripada berdoa kepada Tuhan kita Pemilik Segala Kesulitan dan Kemudahan,sadarkah kita bahwa siklus dan sistem tubuh kita selama ini berjalan sesuai kebiasaan yang terbentuk sejak menjadi janin dalam kandungan ibu kita,segala proses pengalaman hidup memengaruhi dan secara tidak sadar membentuk karakter kepribadian,hingga detik ini,inilah diri kita.

Bayangkan bila semua kebiasaan tidak penting tersebut mendarah daging hingga memengaruhi kepribadian kita pula.Kerikil kecil sudah cukup menjadi stressor hidup yang membuat kita rapuh dan lemah.Maka dengan mudah kita pun hancur diterjang badai besar yang beruntun menghadang di depan.Hidup kita terlalu berharga dikorbankan untuk hal yang tak penting.

Mari kita semaksimal mungkin bentengi diri kita dari kuman dan virus kehidupan yang berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai penyakit kronis kehidupan hingga menyebabkan kematian,dengan rajin mencuci bersih diri kita dengan instropeksi,taubat,dzikir dan doa.Insyallah kita akan hidup sehat,membawa manfaat,keberkahan dan kebahagiaan bagi diri kita dan orang lain di dunia akhirat,,amin,,J

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun