Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Pilihan

Proses Daur Ulang Panjang, Mau Nyampah Plastik Pikir-Pikir Ulang

24 Juli 2022   21:26 Diperbarui: 25 Juli 2022   20:45 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Veolia Service Indonesia, Dok Mbak Avy

Plastik, sudah menggeser bahan lain untuk menjadi kemasan. Dedaunan yang dulu dipakai untuk membungkus ikan atau daging, kini lebih mahal dari harga 1 pack kantong plastik. 

Besek bambu untuk tempat kenduri, makin susah ditemui dan lebih mudah pakai baskom plastik, AMDK alias botol minuman plastik? Jangan ditanya lagi, tengoklah tong dan tempat-tempat pembuangan sampah, botol-botol plastik ini pasti ditemukan dalam jumlah besar, bahkan kadang teronggok dibuang begitu saja di jalanan. 

Termotivasi untuk mengolah sampah plastik, Danone Aqua berkomitmen menyelenggarakan proses industri yang berlandaskan asas ekonomi sirkuler. Beberapa dekade sebelumnya dunia industri hanya mengenal ekonomi linier, yaitu produksi, gunakan, buang. 

Berangkat dari kesadaran semakin meningkatnya volume sampah terutama sampah anorganik maka perusahaan-perusahaan besar mulai mengupayakan 3R dalam proses produksi: Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan berulang kali) dan Recycle (mendaur ulang) Sesuai komitmennya terhadap pelaksanaan ekonomi sirkuler, Danone AQUA telah menyelenggarakan beberapa proses berikut ini: 

Reduce: mengurangi penggunaan virgin plastik. Salah satu contohnya tutup kemasan botol tak lagi dibungkus lapisan plastik namun menggunakan tutup botol bersegel dan cincin rapat. 

Reuse: memelopori penggunaan air minum dalam galon untuk rumah tangga dan botol/gelas kaca yang bisa diisi berulang kali setelah melalui proses sterilisasi yang biasa ditemui di hotel, restoran kafe.

Recycle: menggunakan botol hasil daur ulang sampah plastic PET untuk produk yang dikenal sebagai Aqua Lite. 20 Juli 2022, saya dan beberapa teman Kompasianer mendapat kesempatan langka menyaksikan secara langsung proses daur ulang botol plastik hingga menjadi plastik lagi. 

Bertujuan memperkenalkan proses daur ulang plastik tersebut, Danone menyelenggarakan #DanoneCircularityTour2022. Dalam touring ini jurnalis dan blogger diajak menyaksikan jalannya proses daur ulang dengan berkunjung ke tempat pengumpulan sampah tingkat kecil, Tempat Pembuangan Sampah TPS3R ABI Martopuro Purwosari, pabrik daur ulang sampah plastik (Veolia) dan pabrik Danone Aqua di Pandaan.  

Keseriusan Danone Aqua menepati komitmen untuk mendaur ulang plastik dan menggunakan hasilnya sebagai kemasan produk ditandai dengan menggandeng beberapa rekanan menginisiasi program #InclusiveRecyclingIndonesia (IRI). IRI merupakan program pengelolaan sampah yang bertujuan untuk meningkatkan proses dan kapasitas daur ulang sampah plastik di Indonesia. 

Program IRI terselenggara atas kerja sama Danone Ecosystem, Danone-AQUA, Veolia Services Indonesia, dan Yayasan Pembangungan Citra Insan Indonesia (YPCII) merupakan bagian dari gerakan #BijakBerplastik sebagai bentuk komitmen #DanoneIndonesia mendukung Gerakan Indonesia Bersih dan sebagai platform pengembangan Ekonomi Sirkular di Indonesia.

Serunya #DanoneCircularityTour2022 bisa diintip di:


TPS3R ABI Martopuro Purwosari merupakan salah satu dari mitra yang berperan dalam program #InclusiveRecyclingIndonesia (IRI) . TPS3R ini berdiri sejak 2016 dan dana operasionalnya ditunjang oleh iuran warga desa Martopuro. 

Dalam perkembangannya, TPS3R ABI Martopuro menjadi salah satu dari 4 TPS3R & TPST unit pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang menjadi mitra Danone Aqua dalam menerapkan program IRI. 

Sebagai mitra dalam program IRI, TPS3R ABI Martopuro turut mensuplai kebutuhan sampah plastik PET ke PT Veolia di Pandaan. Setiap bulannya TPS3R ABI Martopuro menyerap sekitar 3000 kilogram sampah. Namun hanya sekitar 20 persen yang berupa sampah anorganik dan sebagian disetor ke PT Veolia. Sampah untuk PT Veolia harus dipastikan dibersihkan terlebih dahulu sebagai standar utama. 

Proses daur ulang di PT Veolia cukup rumit. Sampah plastik harus melalui beberapa tahapan. Setiap tahapan melibatkan mesin-mesin canggih dan dalam pengawasan quality control yang ketat. 

Tahapannya adalah: pressing/compression (sampah dipress sedemikian rupa hingga tak berbentuk botol utuh lag) --- in-plant sorting (disortir untuk mendapatkan botol PET) -- pencacahan/shredding (sampah dicacah dengan mesin sehingga menjadi bentuk potongan kasar , pencucian sekali lagi (pemurnian) untuk memastikan terbebas dari senyawa non PET dan logam -- pengeringan -- packing. Hasil produksi plastik daur ulang ini berupa bijih plastik yang kemudian didistribusikan ke klien untuk diolah lagi menjadi botol minuman. 

Panjang dan rumitnya proses daur ulang plastik ini membuat saya merenung, betapa mahal biaya operasionalnya. Namun lebih mahal lagi 'harga" yang harus dibayar jika sampah plastik kian tak terkendali menjadi penyebab polusi bumi. Maka, mari berpikir ulang sebelum menyampah plastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun