Saya juga mengumpulkan dana cadangan dari hasil keuntungan loket Payment Point Online Bank (PPOB). Penghasilan dari keuntungan transaksi penjualan pulsa dan pembayaran tagihan-tagihan ini saya sisihkan setiap bulan khusus untuk dana cadangan biaya sekolah ekstra setiap tahun ajaran baru, baik untuk biaya-biaya pondok pesantren si sulung maupun madrasah si bungsu.
Kunci keberhasilan menjaga kestabilan keuangan adalah menyesuaikan pendapatan dengan pengeluaran. Hindari besar pasak daripada tiang. Seperti kata meme yang beredar: Ingat rumus fisika: makin besar gaya, maka makin banyak tekanan. Benar sekali, jika terlalu mengejar gaya hidup maka hidup pasti lebih tertekan, kestabilan keuangan bisa berantakan apalagi bagi yang penghasilannya pas-pasan.  Jika produk dalam negeri lebih murah dan bermutu, mengapa harus mati-matian membeli produk impor demi mengejar gengsimu?
N-iatkan menabung dan investasi sebagai gaya hidup
Sebagai langkah jitu menjaga stabilitas keuangan, saya niatkan menabung dan investasi masa depan sebagai gaya hidup yang harus diterapkan. Dengan demikian saya bersemangat mendahulukan menyisihkan pendapatan di awal bulan untuk keperluan menabung dan investasi. baik berupa investasi dunia maupun akhirat. Investasi dunia berupa tabungan dan barang berharga, investasi akhirat berupa infaq dan sedekah agar harta lebih berkah. Saya meyakini bahwa harta yang dibelanjakan di jalan yang diridhoi Sang Kuasa akan membawa rasa aman, tenteram dalam keluarga dan menjadi salah satu penyebab segala kebutuhan kita dicukupkan oleh Sang Maha Kaya.
Jika investasi dan menabung telah menjadi gaya hidup, niscaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Keluarga tetap stabil alias tidak pernah redup. Sangat berbahaya jika suatu saat terjadi sesuatu yang berdampak pada stabilitas keuangan tetapi tidak punya dana cadangan. Maka, demi kestabilan, biasakan menabung dan berinvestasi. Andai suatu saat nanti penghasilan meningkat karena naik gaji atau hasil investasi melonjak tinggi, jangan kemudian meningkatkan gaya hidup demi gengsi. Sebaliknya perbesar tabungan dan investasi, baik investasi dunia maupun akhirat demi kestabilan keuangan jangka panjang dan rasa tenteram dalam hati.
Ibu Rumah Tangga Bisa Berpartisipasi Menjaga Kestabilan Keuangan Negara
Stabilitas sistem keuangan dalam skala dan ruang lingkup lebih luas adalah kestabilan keuangan negara. Menurut definisi di laman BI https://www.bi.go.id/id/perbankan/ :
Stabilitas Sistem Keuangan adalah suatu kondisi yang memungkinkan sistem keuangan nasional berfungsi secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap kerentanan internal dan eksternal sehingga alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.
Sistem keuangan adalah sistem yang terdiri dari lembaga keuangan, pasar keuangan, infrastruktur keuangan serta perusahaan non keuangan dan rumah tangga yang saling berinteraksi dalam pendanaan dan atau penyediaan pembiayaan pertumbuhan perekonomian.