Jombang, Jawa Timur Perjalanan akademik seorang mahasiswa kerap kali menjadi kisah inspiratif. Salah satunya adalah kisah M.Nizam Zulfi Zakaria, alumni Progam Studi Biologi FMIPA Universitas Brawijaya. Berasal dari Jawa Timur, pemuda berusia 22 tahun ini berhasil menorehkan jejak prestasi cemerlang yang berpuncak pada gelar Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Brawijaya 2024 dan pengukuhan sebagai Finalis Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) Tingkat Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh KEMENDIKBUDRISTEK. Aktif di berbagai kegiatan mulai dari basket hingga beatbox, Nizam membuktikan bahwa keseimbangan antara akademik dan non-akademik adalah kunci sukses.
Sejak menempuh pendidikan tinggi, Nizam tidak hanya fokus di bangku kuliah. Ia aktif terlibat dalam penelitian ilmiah, kompetisi, organisasi, hingga pertukaran pelajar, menjadikannya figure mahasiswa yang benar-benar komprehensif. Dalam dunia riset, ketertarikan utamanya terfokus pada bidang yang sangat relevan dengan masa depan kesehatan, yaitu imunologi, onkologi, biologi molekuler, dan nanomedisin. Dedikasinya pada riset terbukti dengan berhasilnya mempublikasikan empat artikel penelitian, termasuk dua artikel terindeks Scopus Q3 dan satu Scopus Q2, menunjukkan kontribusi nyatanya pada pengembangan ilmu pengetahuan.
Pencapaian paling membanggakan bagi Nizam adalah keberhasilannya menjadi finalis mahasiswa berprestasi nasional 2024. Ia memandang gelar Mawapres sebagai "reward tertinggi" bagi mahasiswa karena penilaiannya yang menyeluruh. Gelar ini tidak hanya mengukur kecerdasan intelektual, melainkan juga kecerdasan sosial dan emosional, serta menimbang semua keaktifan selama masa perkuliahan. Baginya, capaian ini adalah validasi atas kerja keras dan kontribusi holistiknya selama menjadi mahasiswa.
Prestasi yang diraih Nizam tidak hanya di kancah nasional. Ia adalah peraih Medali Perunggu ONMIPA PT 2023 dan Medali Emas Bioinformaticsss and Synthetic Biology Comprtition (BIOS) 2022. Di tingkat internasional, ia juga mengantongi Medali Emas Global Competition for Life Sciences (GloCoLiS) 2023 di Malaysia dan Medali Emas International Exhibition of Innovation and Technology (INETIX) 2022. Selain itu, ia juga merupakan Fully Funded Awardee Schoters Young Leaders Exchange (STYLE) Japan Batch 3 dan bahkan dinobatkan sebagai Presenter Terbaik Workshop Food Technology Innovation di PPI The University of Tokyo.
Lantas, apa motivasi di balik semua capaian tersebut? Nizam menegaskan bahwa dorongan utamanya adalah keinginan untuk mengembangkan diri dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat melalui ilmu pengetahuan. Ia percaya bahwa setiap peluang adalah sarana melatih diri, memperluas wawasan, dan mempersiapkannya menjadi ilmuwan muda yang mampu berkontribusi nyata dalam bidang kesehatan dan biomedis. Selain itu, ia juga termotivasi untuk menjadi panutan (role model) bagi generasi muda.
Untuk meraih semua itu, Nizam berpegang pada visi dan tujuan byang jelas: mengembangkan diri dalam bidang biomedis sambal memberi manfaat bagi masyarakat. Strateginya melibatkan disiplin dalam mengelola waktu untuk menyeimbangkan akademik, penelitian, dan organisasi. Ia juga aktif membangun relasi dengan mentor dan komunitas, serta memiliki ketahanan diri untuk terus belajar dan bangkit dari kegagalan. Dengan mencari peluang baru baik itu kompetisi, beasiswa, maupun progam pertukaran, ia konsisten mengasah hard skills penelitian dan soft skills kepemimpinan.
Perempuan Berdaya, Generasi Muda Inspiratif: Kisah Najma Qadisha Ramadhanty, Baca Selengkapnya
Melalui perjalanan inspiratifnya, Nizam menyampaikan harapan besarnya: agar semakin banyak anak muda Indonesia yang berani fokus dan menekuni bidang STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics). Dengan penguasaan sains dan teknologi, ia yakin generasi muda dapat menjadi motor inovasi, menciptakan solusi bagi tantangan bangsa, dan membawa Indonesia bersaing di kancah global demi kemajuan kesehatan lingkungan, dan pembanunan berkelanjutan di masa depan.
Sebagai penutup, Nizam menitipkan pesan kuat untuk kemajuan anak muda Indonesia: "Teruslah belajar dengan rasa ingin tahu yang besar, berani keluar dari zona nyaman, dan jangan takut gagal. Jadikan setiap pencapaian bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa". Ia menutup kisahnya dengan moto pribadi yang membumi: "I'm not as good as you think, nor as bad as it seems".
Reporter : Belinda Ratnaduhita
Penyunting : Rizka Azzahra
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
