Kita sering menganggap air putih cuma sebagai “minuman paling dasar” yang otomatis kita konsumsi saat haus. Padahal, tanpa sadar, air putih adalah pilar penting bagi fungsi tubuh kita sehari-hari — dan ketika kita meremehkannya, dampaknya bisa jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan.
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Air berperan dalam transportasi nutrisi dan oksigen ke seluruh sel, pengaturan suhu, serta pelarut untuk reaksi biokimia dalam tubuh. Tanpa cukup air, sistem tubuh mulai terganggu.
Salah satu fungsi vital air adalah membantu pembuangan racun dan limbah melalui ginjal dan urine. Ketika asupan air rendah, volume urin menurun sehingga racun dan zat sisa tubuh bisa menumpuk atau bekerja secara tidak optimal.
Selain itu, dehidrasi ringan saja sudah dapat mengganggu fungsi otak dan konsentrasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kehilangan cairan 1–3 % dari total volume tubuh dapat menurunkan fokus, memicu rasa lelah, bahkan sakit kepala.
Air juga penting agar sendi dan otot tetap “terlumasi”. Sendi-joint memerlukan cairan agar tulang dan jaringan tidak saling bergesek berlebihan. Kekurangan cairan kronis dapat membuat sendi lebih rentan terhadap cedera dan kaku.
Tak kalah penting : air putih juga mendukung pencernaan dan pergerakan usus. Kecukupan cairan membantu melunakkan tinja dan mendorong sistem pencernaan bekerja lancar, sehingga mencegah sembelit.
Danau Toba Sebuah Mahakarya Alam Dari Letusan Gunung Toba. Baca Selengkapnya...
Sayangnya, banyak orang yang masih belum memenuhi kebutuhan cairannya setiap hari. Bahkan di Indonesia, beberapa studi menunjukkan rata-rata asupan cairan masih di bawah rekomendasi kesehatan. Ini menandakan bahwa kesadaran akan pentingnya air putih masih rendah.