Di tengah gemerlap kota Sukabumi yang sederhana, hadir sosok remaja yang menyimpan semesta di dalam kepalanya, Muhammad Alief Yasin seorang pelajar yang sedang menempuh pendidikan di MTs. Al-Musthofa Kota Sukabumi. Di usia 15 tahun, Alief bukan sekadar pelajar biasa. Kesehariannya diisi dengan belajar, mengaji, bermain game, dan satu kegiatan unik yang jarang dilakukan remaja seusianya yaitu mengamati objek langit malam. Kegemarannya pada astronomi sejak kecil menjadi bahan bakar yang terus membara hingga membawanya ke panggung olimpiade sains nasional.
Alief dikenal aktif dan konsisten mengikuti berbagai kompetisi pendidikan, khususnya di bidang Matematika dan Astronomi. Ia berhasil menyabet sejumlah prestasi, seperti juara di ajang National Smart Education Olimpiade (NSEO) dan Olimpiade Sains Siswa Nasional (OSSN). Namun di balik trofi dan piagam, ada motivasi besar yang selalu mendorongnya yaitu rasa ingin tahu yang tak pernah padam.
Pesona Abadi Gunung Kelud : Keindahan yang Tak Pernah Memudar, Baca Selengkapnya
Baginya, olimpiade bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan ruang eksplorasi untuk menjawab berbagai pertanyaan besar yang muncul di benaknya. "Bagaimana alam semesta bekerja? Mengapa suatu fenomena bisa terjadi?", pertanyaan-pertanyaan itulah yang memicunya untuk terus belajar dan berkembang. Ia mencontoh banyak peserta unggulan dari ajang Clash of Champion (COC) yang menginspirasinya agar terus mencoba dan tidak cepat puas.
Alief melihat bahwa setiap kegiatan olimpiade memiliki tantangan unik yang bisa memperkuat daya pikir dan mental. Ia terbiasa berpikir kritis, menyusun strategi penyelesaian masalah, serta disiplin dalam manajemen waktu. Ketika sebagian anak merasa bahwa belajar adalah beban, ia justru menjadikannya bentuk petualangan intelektual yang menyenangkan.
Kunci utama dari ketekunannya adalah optimisme dan rasa penasaran. Ia percaya bahwa kesalahan dalam belajar justru merupakan jalan menuju pemahaman yang lebih dalam. Dengan bantuan media sosial dan berbagai platform edukatif, ia memperkaya ilmunya secara mandiri. Baginya, belajar tidak berhenti di ruang kelas tetapi proses seumur hidup.
Dalam jangka panjang, Alief tidak hanya menargetkan prestasi pribadi. Ia berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari, bermanfaat bagi orang lain, serta menginspirasi generasi muda lainnya. Ia ingin melihat teman-teman sebayanya mulai menormalisasi kegiatan positif seperti membaca, meneliti, dan mengejar mimpi dengan penuh semangat.
Alief juga mengajak generasi muda Indonesia untuk menjadi agen perubahan. "Kita adalah generasi terakhir yang punya kesempatan besar untuk membawa perubahan nyata", ujarnya penuh keyakinan. Menurutnya, perubahan bangsa tidak dimulai dari hal besar, tapi dari konsistensi dan niat kecil yang dilakukan setiap hari oleh para remaja penuh semangat.
Dengan motto hidup "Tidak ada kata menyerah sebelum impian tercapai", Alief Yasin membuktikan bahwa langit bukanlah batas. Justru dari langit malam yang dipandanginya, ia menemukan arah, tujuan, dan harapan untuk terus melangkah. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi untuk Indonesia yang lebih cerah dan cerdas.
Reporter & Penyunting : Sella Jessica
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI