Mohon tunggu...
DUTA INOVATIF (DUTIV)™
DUTA INOVATIF (DUTIV)™ Mohon Tunggu... Media Publikasi, Berita dan Artikel Inovatif

Media Publikasi Tim Duta Inovatif (DUTIV) By Youth Idea Community (YIC), menyajikan beragam Artikel dan Berita Inovatif mengenai Pendidikan dan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Tari Lenggang Nyai: Perpaduan Tradisi dan Semangat Perlawanan Perempuan Betawi

18 April 2025   11:13 Diperbarui: 18 April 2025   11:13 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photoshoot Tari Lenggang Nyai (Sumber:  Photo by Travelink oleh Penulis)

Tari Lenggang Nyai merupakan salah satu tarian khas Betawi yang memiliki makna mendalam dan sejarah panjang. Tarian ini diciptakan oleh Wiwiek Widiyastuti pada tahun 2002 sebagai karya kreasi baru yang terinspirasi dari kisah Nyai Dasimah, seorang perempuan Betawi yang terkenal karena perjuangannya membela hak dan kebebasannya. Gerakan dalam tarian ini menampilkan kelincahan dan keceriaan yang melambangkan semangat perempuan Betawi dalam menentukan pilihan hidupnya, serta keberanian Nyai Dasimah dalam melawan pengekangan dan aturan yang mengekangnya.

Selain sebagai bentuk seni pertunjukan, Tari Lenggang Nyai juga mengandung nilai-nilai moral dan budaya yang tinggi. Warna kostum yang cerah dan hiasan kepala yang khas mencerminkan identitas budaya Betawi dan pengaruh budaya Tiongkok, yang memperkaya keunikan tarian ini. Tari ini sering dipertunjukkan dalam berbagai acara resmi, seperti penyambutan tamu penting dan perayaan budaya, serta menjadi ikon budaya Betawi yang dikenal luas di Indonesia.

Batik : Tentang Keindahan yang Ditulis oleh Tangan dan Hati, Baca Selengkapnya

Sejarahnya yang panjang dan maknanya yang kuat menjadikan Tari Lenggang Nyai bukan sekadar tarian hiburan, tetapi juga sebagai simbol perjuangan perempuan dan identitas budaya Betawi. Melalui gerakan yang lincah dan ekspresif, tarian ini mampu menyampaikan pesan tentang keberanian, kebebasan, dan keceriaan masyarakat Betawi. Dengan terus dilestarikan dan dikembangkan, Tari Lenggang Nyai diharapkan tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang mampu menginspirasi generasi muda.

Tari Lenggang Nyai juga menunjukkan adanya asimilasi budaya, terutama pengaruh budaya Tionghoa yang terlihat dari properti dan alat musik pengiringnya. Hal ini mencerminkan keragaman budaya yang melebur dalam kesenian Betawi, memperkaya nilai dan keunikan tarian ini. Properti seperti payung kecil dan hiasan kepala yang berwarna-warni menjadi bagian dari keindahan tarian ini, menambah daya tarik visual saat dipentaskan.

Photoshoot Tari Lenggang Nyai (Sumber:  Photo by Travelink oleh Penulis)
Photoshoot Tari Lenggang Nyai (Sumber:  Photo by Travelink oleh Penulis)

Selain aspek visual, gerakan dalam Tari Lenggang Nyai juga sangat dinamis dan penuh ekspresi. Para penari harus mampu mengekspresikan karakter perempuan Betawi yang ceria, pemberani, dan penuh semangat. Ekspresi wajah dan gerak tubuh yang lincah menjadi ciri khas utama dari tarian ini, mampu memikat perhatian penonton dari berbagai kalangan.

Tari Lenggang Nyai juga sering dipentaskan dalam acara budaya dan festival di berbagai daerah. Hal ini menunjukkan bahwa tarian ini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Betawi, tetapi juga bagian dari identitas nasional Indonesia. Melalui pertunjukan ini, masyarakat dapat mengenal lebih dekat budaya Betawi yang kaya akan nilai dan tradisi.

Selain sebagai media pelestarian budaya, Tari Lenggang Nyai juga berfungsi sebagai alat edukasi. Melalui tarian ini, nilai-nilai keberanian, kepercayaan diri, dan semangat perjuangan perempuan disampaikan kepada generasi muda. Dengan demikian, tarian ini tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran dan penguatan identitas budaya.

Saham Crypto! Potensi dan Tantangan di Era Digital Sebenarnya Terjadi di Balik Layar Perdagangan Saham, Baca Selengkapnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun