Standar kecantikan modern yang tersebar luas melalui media sosial dan berbagai platform digital telah memberikan pengaruh signifikan terhadap generasi muda. Paparan terus-menerus terhadap citra tubuh ideal yang sering kali tidak realistis menciptakan tekanan bagi remaja untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka, termasuk menurunkan rasa percaya diri dan meningkatkan risiko gangguan psikologis.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Negeri Surabaya dengan judul "Dampak Standar Kecantikan Bagi Perempuan di Indonesia", mengungkap bahwa perundungan terkait penampilan fisik secara signifikan mempengaruhi persepsi diri remaja perempuan. Mereka yang mengalami perundungan cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih rendah dan merasa tertekan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis.
Bisa Lolos Beasiswa dan Exchange Program? Ini yang Sebenarnya Dicari Reviewer!, Baca Selengkapnya
Selain itu, penggunaan media sosial yang menampilkan citra tubuh sempurna dapat memperburuk perasaan tidak puas terhadap penampilan diri. Banyak remaja yang merasa perlu mengubah penampilan mereka agar sesuai dengan standar kecantikan yang dipromosikan secara online, yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
Namun, tidak semua pengaruh standar kecantikan bersifat negatif. Bagi sebagian remaja perempuan, penggunaan make-up dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan meningkatkan kepercayaan diri saat bersosialisasi. Aktivitas ini memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi kreativitas dan membangun citra diri yang positif.
Untuk mengatasi dampak negatif dari standar kecantikan modern, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk memberikan edukasi mengenai keberagaman dan penerimaan diri. Mendorong remaja untuk memahami bahwa kecantikan tidak hanya terbatas pada penampilan fisik, tetapi juga meliputi karakter dan kepribadian, dapat membantu mereka membangun rasa percaya diri yang lebih sehat.
Selain itu, peran media dan industri kecantikan dalam mempromosikan citra tubuh yang realistis dan inklusif sangat penting. Dengan menampilkan berbagai bentuk dan ukuran tubuh, serta menyoroti kecantikan dalam berbagai bentuknya, media dapat membantu mengurangi tekanan yang dirasakan oleh generasi muda untuk memenuhi standar kecantikan yang sempit.
Pemerintah dan organisasi terkait juga dapat berperan dalam mengatur iklan dan konten media yang mempromosikan standar kecantikan tidak realistis. Kampanye yang menekankan pentingnya kesehatan mental dan penerimaan diri perlu digalakkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi perkembangan remaja.