Mohon tunggu...
Duta Kukuh Pribadi
Duta Kukuh Pribadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Automasi Menjadi Instrumen Industri, Bagaimana dengan Peran Sumber Daya Manusia

11 Desember 2021   06:51 Diperbarui: 11 Desember 2021   07:18 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Industri 4.0, Credit: https://medium.com/@stevanihalim

     

Di era revolusi industri 4.0 ini, segala aktivitas kita  bisa dibantu  dengan bantuan  teknologi. Segala pekerjaan yang dirasa sangat susah bisa diselesaikan dengan teknologi mesin. Berbagai inovasi teknologi muncul  dan tujuan mereka adalah untuk membantu pekerjaan manusia yang mana itu berat dilakukan menjadi sangat mudah. Namun, dengan adanya inovasi teknologi yang semakin canggih, posisi manusia sebagai instrumen di bidang industri mulai tergusur dan tergantikan. Salah satu contohnya yaitu teknologi automasi yang memungkinkan bisa melakukan  apa yang manusia biasa lakukan. Hal inilah yang membuat jasa manusia semakin tergantikan seiring dengan perkembangan teknologi yang melaju pesat. Akibatnya, banyak masyarakat yang menjadi pengangguran akibat pekerjaan mereka digantikan oleh mesin.

Data dari McKinsey menunjukkan peningkatan efisiensi dan efektivitas dari pengalihan tenaga kerja ke mesin rata - rata sebesar 10-20 persen. Di sektor consumer goods, adopsi teknologi memberikan 20 persen peningkatan efisiensi. Sebuah data infografis menunjukkan bahwa pada tahun 2030 terdapat 23 juta pekerjaan yang hilang karena digantikan oleh proses otomasi, namun ada 27 - 46 juta lapangan kerja baru yang dapat diciptakan dalam periode tersebut, dimana 10 juta dari lapangan kerja tersebut merupakan jenis pekerjaan baru yang tidak ada sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa, posisi masyarakat sebagai penggerak industri mulai terancam. 

Teknologi automasi adalah bentuk dari teknologi yang telah dikembangkan oleh manusia. adanya teknologi automasi bisa membantu pekerjaan yang mustahil bagi manusia. Namun automasi sendiri mulai mengambil alih pekerjaan yang bisa dilakukan oleh manusia itu sendiri. Semua kemungkinan dampak ini adalah sebab sebab adanya revolusi industri 4.0.  Dengan inovasi luar biasa seperti ini, bagaimana lapangan pekerjaan masyarakat pada nantinya ? apakah semakin berkurang ? atau semakin membuka lapangan pekerjaan yang baru ? Untuk menjawab pertanyaan seperti itu, perlu dijelaskan terlebih dahulu bagaimana implementasi teknologi automasi dalam  revolusi industri 4.0.

Dalam sejarah  revolusi  industri,  puncak revolusi ini akan tiba ketika datangnya teknologi digital. Teknologi ini memiliki dampak masif terhadap hidup manusia. Dalam revolusi industri 4.0 juga melakukan sistem otomatis dalam proses aktivitas dengan bantuan Internet of Things (IoT). Dengan timbulnya ini, muncul bisnis -- bisnis baru seperti Gojek, Uber , dan lain lain. Selain itu juga berkembang autonomous vehicle (mobil tanpa supir), drone, dan banyak alat alat  baru yang dikembangkan dengan menggabungkan prinsip otomatis  dan Internet of Things (IoT) (Yaqin, 2019). Dengan adanya teknologi ini, mobilitas akan ekonomi produktif menjadi meningkat. Selain itu, Aspek - aspek yang tidak bisa dicapai dengan memanfaatkan instrumen manusia menjadi bisa lebih mudah dengan teknologi. Hal-hal seperti ini sering dijumpai di mayoritas industri, khususnya di Indonesia.

Mobilitas yang tinggi akan berdampak pada hasil dari suatu proyek yang dikerjakan. Hal inilah yang membuat beberapa atau mayoritas industri menggunakan jasa dari teknologi automasi sebagai instrumen kedua bahkan bisa menjadi instrumen utama dalam aktivitas industri. Inovasi ini membentuk masa depan industri dan ketenagakerjaan. Sifat teknologi yang terus berubah selalu mendatangkan dampak signifikan terhadap kehidupan manusia maupun perilaku konsumsi, kesejahteraan dan produksi barang dan jasa (Adha, 2020). 

Penggunaan Automasi di dunia industri, Credit: www.antaranews.com
Penggunaan Automasi di dunia industri, Credit: www.antaranews.com

Automasi sendiri lebih cenderung membantu dalam pekerjaan berat yang bisa diselesaikan dalam jangka waktu dekat sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Kontribusinya dalam industri sudah tidak bisa lepas dari pemanfaatanya. Ketika automasi datang sebagai solusi tugas manusia bukan menjadi sebagai instrumen lagi,melainkan menjadi otak dari instrumen industri. Jadi bisa dikatakan manusia tidak perlu melakukan lagi pekerjaan yang bersifat pekerjaan berat karena sudah digantikan oleh automasi dan manusia kini menjadi otak dari automasi tersebut.

Karena ada automasi inilah, peran SDM menjadi beralih atau dalam artian lain mereka dibutuhkan untuk kepentingan lain. Memang ada kenaikan presentase pengangguran, namun hal ini bisa diatasi dengan regenerasi tenaga kerja yang baru. Regenerasi ini bertujuan agar tenaga kerja yang akan datang memenuhi kualifikasi yang baru seiring dengan maraknya pemanfaatan automasi.

Presiden Direktur PT McKinsey Indonesia, Phillia Wibowo mengatakan bahwa akan lebih banyak pekerjaan baru yang akan diciptakan dibandingkan yang hilang. Hal ini didorong oleh peningkatan pengeluaran konsumen dan infrastruktur. Oleh karena itu, warga Indonesia harus mulai fokus untuk bertransisi keterampilan agar tidak tergeser oleh teknologi automasi. Sebaliknya, Pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh automasi adalah pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan tentang ekspresi orang, pekerjaan pemeliharaan teknologi automasi tersebut, dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun