Mohon tunggu...
Duta Aulia
Duta Aulia Mohon Tunggu... Jurnalis - Pekerja.

Mata dua mulut satu.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jangan Berkecil Hati, Milenial dengan Penghasilan UMR Bisa Kok Punya Rumah Pribadi

10 Oktober 2021   08:37 Diperbarui: 10 Oktober 2021   08:43 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah impian - SRIWIJA POST/SRIWIJA POST/ZAINI

"Jadi sekitar 30-40% penghasilan saya disisihkan untuk nabung auto debet," jelasnya.

Tak hanya itu, langkah serupa juga dilakukan sang kekasih. Bedanya, kalo Boni memanfaatkan layanan auto debet bank, sang kekasih lebih berinisiatif untuk menyisihkan penghasilannya secara mandiri.

Meskipun begitu, upaya Boni untuk mendapatkan rumah impian tetap harus bersabar. Pasalnya layanan auto debet yang dimiliki baru bisa cair sesuai tenor yang telah disepakati.

"Waktu itu status karyawan juga sudah tetap jadi sayang banget kalau tidak digunakan untuk pengajuan KPR (Kredit Perumahan Rakyat)," jelasnya.

Singkat cerita, menjelang tenor pencairan tiba. Ia pun segera mencari-cari informasi mengenai proses pembelian rumah.

Setelah membaca berbagai persyaratan, Boni pun menemui masalah baru. Secara pendapatan, ia tidak cukup untuk mengangsur rumah yang diinginkan.

Boni tak patah semangat, ia mencoba mencari informasi lain agar masalah tersebut dapat diatasi.

"Jadi waktu itu untuk single income nggak bisa (mengajukan KPR) tapi kalo joint income bisa syaratnya harus nikah dan punya Kartu Keluarga sendiri," jelas Boni.

Berhubung sang kekasih juga sudah memiliki pandangan untuk ke depan, akhirnya Boni pun memutuskan untuk menikah.

Boni mengatakan, keputusannya menikah di masa pandemi Covid-19 adalah pilih yang sangat tepat. Selain bisa memenuhi syarat pengajuan Kredit Perumahan Rakyat (KPR), ia bersama sang kekasih mampu menekan biaya pernikahan yang sangat mahal.

"Akhirnya kami memutuskan untuk menikah. Sangat murah sekali hanya akad tanpa resepsi dengan dana yang dikeluarkan sekitar 20% dari total biaya nikah pada umumnya," jelas Boni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun