Mohon tunggu...
Liese Alfha
Liese Alfha Mohon Tunggu... Dokter - ❤

Bermanfaat bagi sesama Menjadi yang terbaik untuk keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Anak Tantrum, What Should I Do?

3 Agustus 2017   09:39 Diperbarui: 3 Agustus 2017   23:29 2325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memeluk, mengajaknya berbicara dan tetap konsisten. Sumber ilustrasi: rd.com

Bila anak masih terus menangis, beri anak waktu, biarkan mereka "menyelesaikan" perasaannya. Tapi tetap harus diberi pengawasan agar jangan sampai anak melukai atau melakukan hal-hal yang bersifat destruktif. Jika sampai terjadi, bawa anak masuk ke dalam mobi, atau bila di dalam rumah, ajak masuk ke ruangan yang tidak memungkinkan anak melakukan kekerasan fisik. Beri pengertian kepada anak atas apa yang dia lakukan.

Seringkali ketika ini terjadi, orang tua seperti kehabisan kesabaran. Menjauhlah sebentar. Tenangkan diri, jangan sampai orangtua menjadi emosi lalu melakukan hal-hal yang akan kita sesali setelahnya. Saya pernah, saya membentak anak saya, dia ketakutan, lalu saya menyesal, menangis. Maka disini peraan pasangan sangatlah penting. Namun ketika ayah anak-anak tidak bersama maka orang sekitar juga perlu diberdayakan. Minta tolong dengan orang yang di rumah untuk mengawasi anak selagi kita cooling down.

Setelah tenang, namun anak masih menangis, peluk saja anak kita. Percayalah, pelukan orang tua adalah obat paling mujarab bagi rengekan anak. Itu sudah saya buktikan sendiri. Peluk mereka dengan cinta kasih. Bisikkan alasan-alasan kita tidak mengabulkan permintaannya atau melarangnya melakukan sesuatu, yang membuat anak menangis.

Memeluk, mengajaknya berbicara dan tetap konsisten. Sumber ilustrasi: rd.com
Memeluk, mengajaknya berbicara dan tetap konsisten. Sumber ilustrasi: rd.com
Selain itu, saya juga beberapa kali melakukan sounding ketika anak tertidur lelap di malam hari. Bisikkan kalimat-kalimat indah, nasihat-nasihat, apa yang kita inginkan dari anak. Tanamkan kata-kata positif pada anak agar dari alam bawah sadarnya akan memerintahkan anak melakukan hal-hal positif. Saya melakukan ini setelah beberapa kali membaca postingan tentang kekuatan sounding anak.

Selebihnya berdoa; selalu diberi kekuatan untuk mendidik anak-anak menjadi anak yang sholeha diberikan kesabaran lebih dan kesehatan agar dapat terus "meladeni" sikap-sikap ajaib anak-anak. Tantrum akan berkurang dengan seriring pertambahan usia, tetapi bila penangan tantrum tidak dilakukan dengan tepat dan konsisten, tentu akan memunculkan sikap pemberontak di kemudian hari.

Yakinlah, masa ini akan berakhir indah dengan kesabaran. Menjadi orang tua adalah belajar setiap waktu. Masa anak-anak tidaklah dua kali, janganlah kita menyesal karena salah mengambil sikap menghadapi keunikan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun