Mohon tunggu...
Kang Protes
Kang Protes Mohon Tunggu... -

was wes wos

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tenor atau Tenur?

20 Juli 2013   14:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:17 5140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pernah mendengar kata tenor ketika berhubungan dengan pemberi kredit? Kata tersebut sering dipergunakan bila berkaitan dengan jangka waktu kredit. Hari ini pun membaca kata tersebut di Kompas seperti berikut :


BI menawarkan 3 jangka waktu untuk pelelangan FX Swap ini, yaitu 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan. Kemarin jangka waktu lelang 3 bulan tak terjadi lelang. Perry menuturkan, itu dikarenakan tak adanya harga yang cocok. Padahal, tenor tersebut juga mengalami kelebihan permintaan. (BI Lelang Barter Valas Tiap Kamis)

Ya, sebagaimana kita tahu, Kompas adalah surat kabar yang "bahasa"-nya dapat dijadikan acuan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Tapi kalau kita  mencari tahu di KBBI Daring, tidak ada lema "tenor" seperti yang dimaksudkan itu. Hanya ada lema "tenor" yang bermakna jenis suara tertinggi untuk orang laki-laki.

Tidak jelas juga apakah tenor yang dimaksud itu berasal dari kata tenure yang menurut thefreedictionary.com memiliki arti :





    1. The act, fact, or condition of holding something in one's possession, as real estate or an office; occupation.
    2. period during which something is held.

  1. The status of holding one's position on a permanent basis without periodic contract renewals.


Namun penulis beranggapan bahwa kata tenure ini sesuai dengan konteks tenor dimaksud, terutama butir 1.b di atas.

Kalau mengikuti Pedoman Umum Pembentukan Istilah halaman 35, setiap ejaan sufiks -uur (Belanda), -ure (Inggris) disesuaikan menjadi -ur, maka kata tenure itu lebih tepat diserap menjadi tenur, bukan begitu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun