Mohon tunggu...
Yudha Prisnanto
Yudha Prisnanto Mohon Tunggu... Desainer - Digital Marketing & Pembuat Website

Inspirasi, isi hati, konspirasi, motivasi, informasi, dll selalu tertuang dalam bentuk deretan kosa kata yang membentuk sebuah barisan kalimat dan menjadi kumpulan paragraf menjadikan sebuah alur cerita yang takkan pernah hilang dalam sejarah peradaban manusia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Keluarga Tetangga Sebelah

8 September 2015   06:22 Diperbarui: 8 September 2015   08:04 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Beberapa hari yang lalu, saat aku tengah bermain komputer, aku mendengar anak laki-laki berteriak memarahi adik perempuannya karena memakai motor tanpa meminta izin. Pertengkaran pun terjadi antara adik dan kakaknya, tak lama sang ibu pun ikut terdengar teriakannya meminta mereka untuk berhenti bertengkar. Alhasil suasana semakin tidak tenang dan hal ini bukan sesuatu yang WAH lagi untuk kami para tetangga. Aku sempat menghentikan kegiatanku menunggu pertikaian itu berakhir.

Kemarin sore teriakan sang kakak terdengar lagi, kali ini bukan teriakan kemarahan tapi, teriakan menggoda adiknya. Aku sedikit penasaran, aku keluar kamar dan merokok di depan kamar sembari mendengarkan percakapan mereka. Ternyata sang adik tengah bercerita pada ibunya tentang seorang lelaki yang ia sukai, namun sang kakak yang mendengar curhatan sang adik itu langsung menggoda adiknya. Tentu saja sang adik yang malu tidak terima dan berteriak memarahi kakaknya. Aku mendengar gelak tawa sang ibu begitu bahagia melihat cekcok adik kakak tersebut.

Suasana kembali tenang walaupun masih terdengar gelak tawa mereka yang samar. Aku mematikan rokokku dan kembali ke dalam kamar sambil tersenyum. Dalam hati aku berkata, "Hidup dalam keluarga adalah suatu anugrah terindah, meski tidak akan pernah selalu harmonis. Pertengkaran terkadang membuat kita saling mengerti satu sama lain dan pada akhirnya di sana lah tempat kita bernaung dan berbagi cerita kehidupan."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun