Hai kamu, yang kusebut tuan virus!
Aku tak menantang kejantananmu!
tapi,
mari bercinta diterik matahari
dengan sinar terang sebagai ranjang dan hangat keringat selimutnya
meski kau telah berkoar taklukkan dunia
menyeberang dari pulau ke pulau, dari benua ke benua
arungi samudera jauhar
berlayar didesah nafas
disentuhan-sentuhan rahsa
tanpa pelita, tanpa gambar yang terpeta di jasad mata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!