"Walah kok kopinya menyesuaikan honor" pak Pos protes.
"Maaf Pak lagi resesi, krisis ekonomi."
Sarinem menatap muka pak Pos dengan senep lalu tanda tangan.
"Kalau mau gedhe , jadi pengusaha jangan jadi penulis bu,"Â ujar Pak Pos pun pergi.
***
Jam 5, Jambul pamitan pulang. Tak lama kemudian Istrinya naik ke atas sambil teriak. "Yaaaah"
Markesot kaget, ia masih di loteng memegangi jantungnya, takut copot.
"Nih honor nulis cuma segini, mana cukup buat makan sebulan"Â
Markesot mengambil wesel yang digeletakin di mejanya, ia pandangi sesaat angkanya cukup mencengangkan, Rp 300 ribu. Istrinya masih berdiri dengan penuh harap-harap cemas.
"Ya syukurin yang ada, biasanya habis teri kan muncul paus" Markesot nyantai melanjutkan update statusnya.
"Jawabanya dari bulan lalu begitu, sudah berapa bulan teri melulu, pausnya dimakan teri. Keluarlah .main yang jauh, banyakin silaturahmi...biar dapat proyek," Sarinem sewot