Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Markesot Menggugat 7] Mengkritik Film Malah Dibully

10 Juli 2018   06:02 Diperbarui: 10 Juli 2018   07:39 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chapter 6 Mengkritik Film malah Dihujat

Markesot girang dan senang hatinya mendapat uang pertama dari iklan Youtube pada bulan kedua. Untuk merayakannya ia syukuran dengan anak istrinya  menonton film di gedung bioskop pada sebuah mal yang tak jauh dari rumahnya. Saat itu sedang diputar film yang sedang laris yakni film komedi Warkop Rebons. Flm yang pernah jaya pada masa Dono, Kasino dan Indro tahun 1980-an tayang kembali dengan bintang-bintang baru yang sedang nge hits dan banyak penggemarnya.

Sebelum menonton film, Markesot mengajak dua putrinya, Rosalia dan Matahari untuk menonton trailernya di youtube. Setelah menonton trailer, Markesot menilai film tersebut kontennya sopan dan bisa ditonton oleh anak-anaknya yang masih dibawah 13 tahun, meski kode film tersebut adalah R13+. Maka pada hari libur, dengan pede Markesot mengajak anak istrinya mencari hiburan dengan menonton film komedi.

Namun pada saat melihat film tersebut, Markesot tampak kecewa. Adegannya memang lucu, tapi ada beberapa adegan ternyata tidak pas untuk ditonton anak-anak yakni adegan berbau pornografi yang hanya pantas ditonton oleh orang dewasa. Selesai menonton bukannya senang, Markesot malah ngomel-ngomel. Ada beberapa bagian yang terindikasi pornografi, misalnya adegan percintaan, pakaian seksi dan sebagainya yang tidak mendidik dan tak layak dilihat anak-anak. 

Markesot merasa berdosa karena telah  mengajak kedua putrinya menonton film tersebut. Lalu ia mengkritisi film tersebut, bukan untuk menolak film Warkop, tapi agar orangtua tidak mengajak anaknya dibawah umur karena di dalamnya termuat adegan pornografi.

Sepulang di rumah Markesot pun menuliskan unek-uneknya. Setelah itu esoknya ia mengajak Jambul membuat Video untuk mengkritik film Warkop Reborn. Judulnya "Warkop Rebornya, trailernya sopan, tapi filmnya menipu"

Markesot merasa tertipu, dia berharap kritikannya itu bisa membuat para pemain dunia film untuk jujur dan tidak hanya sekadar mencari duit semata. Antara trailer dan kenyataan harus sama jangan ada yang ditutupi. 

Setelah selesai diedit, video tersebut segera diupload di Youtube dan dishare ke berbagai link. Jambul memegang kunci komunitas komunitas tertentu yang loyal pada Markesot, karena mereka berkontribusi dalam memviralkan video Markesot. Disinilah kelebihan Jambul dalam mengelola subscriber yang loyal., Markesot juga sering membagikan e book karyanya secara percuma sebagai bentuk tanda terima kasih pada subscribernya yang loyal. Kebetulan saat itu film tersebut sedang booming dan terus meningkat penjualan tiketnya. Di televisi, Koran, radio , media sosial rumah produksi film ini sangat gencar dan masif melakukan iklan hingga harus membloking beberapa acara televisi. Dana puluhan miliar diguliran untuk promosi agar film ini menembus penonton terbanyak di blantika fim tanah air.

 Ternyata dalam tempo beberapa hari, kritikan Markesot viral dibagikan oleh ribuan orang dan ditonton lebih dari 100 ribu akun. Banyak yang mendukung pendapatnya, namun tak sedikit orang yang menghujatnya. Aktifis perempuan dan ibu-ibu rumah tangga rata- rata mendukung kritikannya dan memviralkan ke media sosial agar masyarakat tidak mengajak anak-anaknya menonton film tersebut. Namun penggemar berat Warkop Reborn banyak yang menghujatnya dan meyalahkan Markesot mengajak dua anaknya yang dibawah umur.  Video itu juga dishare ke FB dan mendapat banyak tanggapan,

Tanggapan yang mendukung antara lain:

"Terima kasih pak , saya sedianya mau mengajak anak anak saya nonton, tapi setelah melihat tullisan bapak saya nggak jadi ajak mereka nonton"

"Warkop memang dari dulu identik dengan perempuan cantik dan seksi, makanya saya malas nagajak anak-anak, nah sekarang terbukti filmnya sama saja"

"Kenapa wanita cantik dan seksi selalu menjad komoditas dalam berkomedi, bisakah komedi tanpa mengumbar aurat dan menurunkan harkat martabat wanita?'

Meski ada yang mendukung, namun tidak sedikit neizen yang menghujat Markesot, bahkan sampai ratusan akun.

"Dasar bapak nggak jelas, nonton film sudah tahu untuk 13 tahun ke atas, malah ngajak anak dibawah umur, terus nyalahin filmnya, hadeuh"

 "Kalau nggak mau lihat film  cewek seksi nonton film unyil atau dora saja '

"Markesot jangan cari panggug dengan menjelak-jelekan film, carilah panggung dengan cara elegan dan berwibawa, jangan membully diri sendiri"

Semakin hari tayangan itu sudah dilihat ratusan ribu kali, bahkan beberapa wartawan melakukan wawancara dengan Markesot untuk membuat berita. Banyak wartawan minta wawancara khusus baik online maupun offline. Judulnya pun serem Komika Sosial media ini dihujat karena mengkritik Warkop Reborn. 

Macam-macamlah hujatan dari netisen, sehingga Markesot dibully habis-habisan. Meski dibully di sana sini, nama Markesot justru makin popular. Ternyata kritikan Markesot, tidak membuat film Warkop Reborn sepi, tapi malah makin banyak orang yang penasaran yang akhirnya malah ikut menonton. Warkop Reborn pun meledak dan mampu menjadi film dengan penonton terbesar di Indonesia dengan 6,8 juta penonton.

***     

Berkah juga didapat Markesot. Subcribernya semakin bertambah hingga 300 ribu dan bulan itu ia mendapatkan uang sebanyak 15 juta dari iklan. Markesot senang pendapatannya sudah naik 3 kali lipat dari bulan lalu,. Dia ingin mentraktir Jambul makan.  

"Mbul carikan aku warteg paling mahal ?"

"Ada pak di Tebet, buat apa?"

"Aku mau traktir kamu makan sekenyangnya." 

"Tapi gaji saya bos"

"Ini lunas hari ini" ujar Markesot menggelontorkan uangnya.

"Nggak ada bonusnya bos?"

Jambul tahu Markesot barusan dapat rezeki besar.

"Ya itu makan-makan"

            Jambul mengambil uang itu meski kurang puas. Markesot menggelar syukuran dengan mentraktir Jambul makan di warung makan tegal termahal di jakarta. Jambul pun makan sekenyangnya dengan lauk yang paling enak sampai mblenger. Markesot membayar tagihan, murah kok cuma Rp 70 ribu berdua.

***

Fenomena naiknya subscriber youtube yang fantastis juga didengar oleh Sumanto. Dia pun segera chat dengan seorang sahabatnya Pedro yang menjadi youtuber yang subscribernya mencapai 800 ribu. Dalam satu tayangan video, Markesot membuat pengakuan menolak tawaran membuat kitab suci daei nabi Palsu, meski tak menyebut nama Sumanto.

"Ada youtuber baru namanya Markesot, subcribernya 2 bulan sudah 300 ribu" ujar Sumanto.

"Ya saya sudah tahu, saya tidak kenal, dia pemain instant nasibnya tidak akan lama nanti juga akan menghilang..."

"Saya tidak senang, dia membuat upload video yang menyebut nabi palsu...saya tersinggung meski tak menyebut nama saya" ujar Sumanto.

"Terus apa yang bisa saya lakukan...." Balas Pedro.

"Kamu minta tolong agar markesot menghapus video itu,."

"Oke " jawab Pedro.

***

Pedro pun mencari tahu siapa Markesot, dia menemukan fakta ternyata Markesot adalah temannya Dolalah, sedangkan dia termasuk orang yang diblokir oleh Dolalah di akun fanpage FB nya karena berbeda pendapat. Pedro yakin Markesot berkolaborasi dengan Dolalah untuk menaikan subscribernya, bahkan Pedro berani menyimpulkan meski terlalu dini, bahwa Dolalah adalah dalang dibalik keberhasilan Markesot. Pedro pun mengirim chat ke Primus tentang keberadaan Markesot.

"Kamu harus selidiki dulu kedekatan Markesot dan Dolalah seperti apa, jangan buru-buru menyimpulkan" nasehat Primus.

"Saya menangkap pesan seperti itu, banyak foto dan tulisan yang membuktikan kedekatannya," jawab Pedro.

"Oke nanti kapan-kapan kita ngupi bareng ya, ajak teman-teman yang lain " ujar Primus

"Siap 86" jawab Pedro.

Primus dan Pedro memang satu visi dan sama-sama pendukung pemerintah. Tapi Primus terang-terangan mendukung, namun Pedro secara sembunyi sembunyi.

-o0o-

 

 Dudun Parwanto CEO Bianglala Publishing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun