Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love

Ternyata Memaafkan Itu Berdampak Dahsyat

29 September 2022   19:29 Diperbarui: 29 September 2022   19:28 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari pixabay.com

Namun setelah waktu berlalu hampir 5 tahun lamanya setelah kejadian itu, nabi dan para sahabat berhasil menaklukkan kota Mekah.

Nabi Saw. pun mengumpulkan penduduk Mekah, ketika semua berkumpul pandangan nabi tertuju kepada sang pembunuh pamannya yakni Hindun dan Wahsyi.

Nabi Saw. memalingkan pandangannya sambil berkata: "Antum tulaqoo" (kalian semua bebas).

Bukan karena dendam nabi memalingkan wajahnya, namun saat melihat wajah sang pembunuh pamannya, ingatannya selalu terbayang pada jasad Hamzah.

Kebesaran hati sang nabi untuk memaafkan musuh-musuhnya tentu tak lepas dari peran Allah yang Maha Rahman-Rahim.

Nabi adalah manusia biasa sebagaimana yang selalu dia katakan kepada para sahabatnya. Luka hati itu masih tetap ada walau sudah bertahun lamanya.

Namun nabi adalah sosok orang yang terbimbing sehingga beliau harus berusaha semaksimal mungkin membimbing hatinya agar jangan pernah terjebak dengan bisikkan setan untuk terus menyimpan dendam.

Uswah ini akan menjadi teladan bagi kita pengikutnya. Luka hati boleh masih tetap ada tapi bagaimana cara me-manage agar ia tidak menjadi dendam berkepanjangan yang diwariskan turun-temurun.

Dalam kehidupan berumah tangga pun tak akan lepas dari situasi konflik, seperti sering orang katakan bahwa pasangan suami-istri itu laksana sendok dan garfu yang pasti suatu saat akan beradu satu sama lainnya.

Tapi beradunya itu adalah harmoni, jangan diteruskan menjadi baper-an, sakit hati dan lain sebagainya.

Adu mulut, diam-diaman merupakan bumbu bagi sebuah rumah tangga. Dan itu tidak mungkin terhindarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun