Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesejahteraan Ekonomi sebagai Penopang Kebahagiaan Keluarga

11 September 2022   09:20 Diperbarui: 11 September 2022   18:48 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa cinta dunia memang hiasan manusia, namun bagi seseorang yang telah memahami makna dunia sebenarnya mereka akan cenderung menahan diri dari hal-hal yang akan menjerumuskan diri ke lembah kerakusan.

Harusnya bagi seseorang yang berpenghasilan 50 juta sebulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Tapi dalam kasus tertentu penghasilan tersebut tidak menjadikan dirinya menjadi cukup.

Karena dia mempunyai pengeluaran bulanan yang jauh lebih besar dari pendapatannya.

Oleh karenanya tidak ada jaminan kebahagiaan bagi orang yang banyak harta.

Maka sederhana, merasa cukup dan hidup apa adanya adalah kunci kebahagiaan itu sendiri.


Sementara hasrat, angan dan semacamnya hanya akan membawa seseorang kepada ketidakpuasan dan merasa kurang dalam kehidupan.

Banyak bersyukur, ikhlas menerima segala keputusan Tuhan merupakan jalan terbaik untuk meraih kebahagiaan duniawi.

Karena bahagia itu menyangkut rasa maka sekali lagi bahagia itu relatif tidak ada ukuran pasti.

Dan karena relatif maka kebahagiaan itu pun bisa dicari.

Tetap optimis dalam menjalani kehidupan disertai keyakinan penuh bahwa yang memberi rizki hanyalah Tuhan pemelihara alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun