Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Kenapa Kesaksian Perempuan Harus Dua Orang

17 Juli 2022   11:35 Diperbarui: 17 Juli 2022   11:53 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesetaraan gender selalu menjadi polemik klasik bagi pegiatnya.

Sejak masa kolonial emansipasi digaungkan R.A Kartini, kesetaraan antara perempuan dan pria menjadi bahan dasar dari polemik tersebut.

Jika kita boleh flash back ke masa lalu di mana kaum perempuan menjadi kasta nomor dua dalam kelas sosial. Ketimpangan dan ketidakadilan perlakuan membuat kaum perempuan merasa tertekan dan hidup dalam kungkungan intimidasi kaum pria.

Seorang perempuan dilarang bersekolah, dilarang masuk dunia politik dan pekerjaan sosial lainnya untuk menyerupai kaum pria.

Tentu secara kemanusian hal ini melanggar hak asasi perempuan sebagai seorang manusia.

Sejatinya sejarah penindasan serta ketidakadilan terhadap perempuan sudah menjadi sejarah gelap peradaban manusia.

Sejak imperium Romawi wanita hanya dijadikan budak seks saja. Bahkan sampai di abad pertengahan Eropa perlakuan terhadap kaum perempuan masih sangatlah buruk.

Era feminisme Eropa merupakan titik awal pemberontakan kaum perempuan terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan.

Tapi jauh sebelum itu Islam telah memosisikan perempuan sebagai kasta yang mulia.

Banyak statemen nabi yang memuji dan menyanjung kaum perempuan, salah satu di antaranya adalah hadis tentang surga di bawah telapak kaki ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun