Mohon tunggu...
Zaini K. Saragih
Zaini K. Saragih Mohon Tunggu... Dokter - dr. Zaini K. Saragih Sp.KO

Dokter spesialis olahraga, praktek di beberapa rumah sakit di Jakarta. Mantan dokter timnas dan komite medis PSSI. Saat ini sebagai chairman Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dan Indonesia representative board SEARADO (South East Asian Ragional Anti Doping Organization)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Covid-19 dan Langkah dalam Pengambilan Keputusan

13 Maret 2020   18:31 Diperbarui: 17 Maret 2020   16:49 3981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: moviegasm.com

Secara alamiah manusia makhluk unggulan bumi saat ini dianugrahkan keunggulan dalam kemampuan beradaptasi, dan salah satu diantaranya terlihat dalam sistem kekebalan tubuh. 

Manusia memiliki 2 kekebalan, kekebalan bawaan (innate) dan kekebalan adaptif, ini yang membuat manusia masih bertahan di bumi. Kekebalan adaptif dapat diperoleh secara alamiah atau buatan (dengan melakukan vaksinasi). 

Saya sangat yakin tanpa campur tangan aktif manusia, secara alamiah hanya masalah waktu manusia akan memiliki kekebalan natural terhadap potensi infeksi mikroba apa pun. 

Cuma semakin lama waktu yang dibutuhkan, tentu akan semakain banyak korban yang berjatuhan (yang semestinya ada). (World wide endemic = Pandemi). Seleksi alam (natural selection) ini akan meninggalkan generasi yang tangguh terhadap kuman-kuman saat itu. Begitulah terlihat bagaimana mudahnya alam memusnahkan satu spesies tertentu.

Apa yang harus dilakukan? Berpikir dan bertindaklah secara komunitas! Jangan menerapkan pertimbangan personal dalam perspektif penaggulangan wabah, konsep dasarnya adalah;

  • Jika ada suatu daerah terkena wabah, STOP jangan menunjungi daerah tersebut! Jangan tergiur iming-iming tiket murah.
  • Jika anda sedang berada di daerah terkena wabah, STOP, jangan pergi ke daerah lain, jangan sebarkan penyakit kemana-mana. Jangan jadi agen penyebar virus.

Kedua, konsep tersebut adalah ISOLASI. Karena tidak ada gunanya melawan virus tanpa memiliki senjata, sesuai strategi perang, diam sambil mempersiapkan diri, mempersenjatai diri, baru kemudian melakukan perlawanan,

Sebaiknya pemerintah mengedepankan issue kemanusiaan, kesehatan masyarakat diatas issue ekonomi. Saat fase wabah seperti ini, jangan terlalu banyak pertimbangan masalah ekonomi. 

Nanti akan ada waktunya, saat fase wabah telah selesai 3-6 bulan lagi (Allah yang Maha tahu – setelah ditemukan penangkal virus) baru pikirkan masalah kesejahteraan sosial (ekonomi). 

Yang perlu jadi fokus, bagaimana agar sampai selesai masa wabah, tidak banyak rakyat Indonesia yang menjadi korban. Jangan ada kebijakan insentif migrasi antar wilayah, apakah kita mau menyebar virus keseluruh Indonesia?

Keterbukaan menjadi hal yang signifikan, akan membuat masyarakat menjadi sadar. Mari ajak semua masyarkat berpartisipasi bersama melewati masalah ini. Pemerintah pasti tidak akan mampu menjalaninya sendiri, ayo… ajak seluruh komponen masyarakat. Sebagai contoh keterlibatan masyarakat;

  • Pemeriksaan swab virus hanya di satu laboratorium? Yakin bisa? Dengan jumlah masyarakat dan luas wilayah Indonesia? Kalau yang diperiksa cuma sedikit, tidak usah gembira dengan sedikitnya hasil positif! In the beginning, TRUE case might fold several times OFFICIAL case.
  • Pemerintah daerah tidak diajak bersama menangani kasus.
  • Tidak jelas kasus yang positif atau tidak, daerahnya dan seterusnya (bukan sharing data pribadi pasien, tapi informasi public health).

Grafik dari: https://medium.com/@tomaspueyo 
Grafik dari: https://medium.com/@tomaspueyo 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun