Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Online Marketer -

I’m real and I hope some of my followers are too:D

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Review Novel Dark Matter

2 Mei 2017   21:03 Diperbarui: 2 Mei 2017   21:37 2982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber foto: goodreads.com)

Untuk anda penggila novel bergenre thriller dan science fiction, menurutku buku yang satu ini wajib masuk dalam list '5 buku yang kudu kamu baca tahun ini'. 

'Bagaimana jika...? '- pertanyaan yang kita tanyakan pada diri kita sendiri kala merenung tentang hidup. Bagaimana hidup kita akan berbeda jika kita mengatakan ya pada kesempatan itu atau tidak terhadap seseorang? Sebagian besar tentang sesuatu yang tidak beres dalam hidup karena keputusan yang kita buat. Kita merasa bahwa itu adalah pilihan kita yang salah, bukan takdir, yang telah membuat kita merasa tidak puas. Tapi bagaimana jika Anda bisa kembali dan mengubah semua keputusan itu? Bagaimana jika anda bisa menciptakan kenyataan yang berbeda dari kenyataan sekarang?
Di sinilah fisika kuantum berbicara. Asumsi dasar fisika kuantum adalah bahwa suatu benda fisik dapat bersamaan ada di semua momen yang mungkin terjadi, namun mengamati sistem kuantum menyebabkannya hancur dan memaksa objek itu ada hanya dalam satu dari berbagai kemungkinan. Jadi, di satu sisi, mekanika kuantum memberikan antitesis yang sempurna untuk mengemukakan pertanyaan 'bagaimana jika...?' di kehidupan kita.

Dalam Dark Matter, Blake Crouch pada dasarnya berkutat dengan beberapa teori mekanika kuantum (superposisi, decoherence dan sindrom Schrödinger cat) dan menggabungkannya dalam kisah cinta yang berada di pusat cerita thriller cepat ini.

Novel ini bercerita tentang Jason Dessen, seorang rising star dalam dalam bidang fisika. Ia kemudian bertemu dengan, seorang artist yang bernama Daniella, Mereka menikah kemudian memiliki seorang putra. Ia kemudian perlahan redup dari bidang fisika karena harus menjalani kehidupan sebagai seorang suami dan ayah. Jason hidup bahagia bersama keluarganya namun tetap 'dihantui' oleh pemikiran seperti, "bagaimana jadinya kini jika dia tidak menikah dan menyerahkan karirnya pada kehidupan berkeluarga?". pertanyaannya ini kemudian terjawab setelah 14 menikah, di mana pada suatu malam ketika hendak membeli es krim Jason diculik dan dibius. kemudian terbangun di Chicago yang benar-benar berbeda dari yang dikenalinya, sebuah Chicago versi lain! yah...mungkin terdengar sedikit klasik, tema dunia alternatif, namun teknik penulisan Blake Crouch yang sangat membuatmu tak ingin lepas dari buku tersebut patut diberi jempol. Alur pengantar mungkin sudah banyak kita baca ataupun nonton dalam tema dunia alternatif, namun perjuangan Jason untuk kembali ke dunia versinya benar-benar menyuguhkan sebuah bacaan yang memacu jantung. Pertama kita disuguhkan alur normal pendek kemudian menikung dengan tiba-tiba dan meluncur cepat bagaikan sedang menaiki sebuah roller coaster. Crouch pun pandai dalam memainkan imajinasi pembaca melalui penulisan kalimat-kalimat pendek tapi tidak tanggung dalam pendeskripsian, misalnya 


Amanda begins to walk.

Faster and faster.

Until she's jogging

Then running.

Into a darkness that never changes.

Never ends.

The backstage of the multiverse.


 Ia seperti memasuki setiap imajinasi pembaca sewaktu menalarkan tulisannya. Pendek namun jelas mendeskripsikan alur. 

Alur yang liar tak terduga. kita dibuat untuk terus salah dalam menebak, membuat kita untuk terus kagum dalam ide cerita yang benar-benar lain daripada yang lain.

Dark Matter juga disisipi dengan humor yang menurut saya jenius sehingga tidak membosankan sampai halaman terakhir. Mudah-mudahan novel ini juga diangkat ke dalam layar kaca seperti novel Crouch sebelumnya, Trilogi Wayward Pines dan diangkat menjadi serial TV dengan judul yang sama, juga alur jahat yang sama menggenaskan dan diproduksi oleh studio Fox. Dark Matter juga diisukan sedang dilirik oleh Sony Pictures. hmm...jadi ga sabaran pengen nonton deh.

Novel ini membuat kita menyadari bahwa setiap keputusan yang kita buat setiap detik bisa memiliki konsekuensi terhadap kenyataan kita ke depan.

Keputusan untuk tidak membuang sampah tidak pada tempatnya benar-benar menciptakan dunia sama sekali berbeda ke depannya,

atau keputusan untuk tidak bolos pelajaran bahasa inggris sewaktu sekolah dulu bakal menciptakan realita yang berbeda dengan kenyataan sekarang.hehe.

atau juga keputusan untuk memberi salam kepada tetangga akan benar-benar menciptakan realita yang sungguh lebih baik.

Apapun itu pesan yang nantinya merema pada anda, pesan yang saya temukan adalah tentang bagaimana kita harus menghargai sesuatu yang paling berharga di dunia, yakni WAKTU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun