Mohon tunggu...
Dyah R Permatasari
Dyah R Permatasari Mohon Tunggu... -

Lahir di Jakarta, tgl 3 April 1963 CEO & penggagas DoctoRabbit Science Inc., sebuah institusi yang bergerak di bidang Science Communication (sejak 2001-sekarang) Conductor/anggota PSAUI (Paduan Suara Alumni UI) sejak 2003 - sampai sekarang Pernah menterjemahkan beberapa buku manajemen, komik sains, dan juga menulis artikel dan menjadi ketua tim penulisan buku Mengenal Sains untuk TK.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Suara Cinta Untuk Negeri: Behind the Scene

26 Februari 2010   19:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:43 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tanggal 24 Februari 2010 merupakan tanggal bersejarah bagi kami, anggota Paduan Suara Alumni Universitas Indonesia (PSAUI). Hari itu kami menyelenggarakan Konser Cinta Negeri yang merupakan bukti kecintaan kami kepada negeri ini, Indonesia. Kami persembahkan berbagai lagu daerah untuk sebuah niat melestarikan budaya bangsa, berbagai karya terbaik anak negeri yang patut dipelihara keberadaannya. Bagaimana jalannya acara itu sendiri dapat dibaca di reportase dan artikel yang ditulis dengan sangat indah oleh Bapak Chappy Hakim ( http://hiburan.kompasiana.com/2010/02/25/buku-pesta-dan-cinta/ ) dan oleh Mbak Linda Djalil ( http://hiburan.kompasiana.com/2010/02/26/psaui-paduan-suara-alumni-ui-ruar-biazaaaaa/ ). Terimakasih tak terhingga kami ucapkan kepada Pak Chappy dan Mbak Linda yang telah bersedia mengulas acara Konser kami. Sungguh suatu kehormatan bagi kami, tak dapat kami ungkapkan dengan kata-kata.

Niat pelestarian budaya bangsa ini sebenarnya sudah lama menjadi keinginan kami, sehingga dari sejak berdirinya di tanggal 4 Januari 2003 kami lebih banyak menyanyikan lagu2 daerah dan nasional yang biasa kami tembangkan ketika kami mahasiswa dan tergabung di Paduan Suara Universitas Indonesia (PSUI), kendati tentunya sesekali kami melantunkan lagu2 pop, klasik, atau yang berbahasa asing. Ya, 7 tahun yang lalu, di acara reuni PSUI, kami tergerak untuk berkumpul dan bernyanyi kembali dalam sebuah paduan suara dengan membentuk PSAUI, padahal kami telah terpisah dan tak berlatih menyanyi lebih dari 20 tahun lamanya. Diawali dengan bernyanyi kembali di kampus tercinta, di sebuah acara hiburan dalam rangka Dies Natalis UI tahun 2003, kamipun berlatih secara rutin di Wisma Bayuaji atas kebaikan hati drg. Yosi Arianto sebagai salah satu pemilik gedung tersebut. Kamipun tampil di berbagai acara lain, baik di reuni berbagai fakultas di lingkungan UI, acara pernikahan anggota maupun keluarga anggota, acara Sumpah Pemuda yang diselenggarakan oleh Depdiknas di Teater Tanah Airku (TMII), sampai acara yang diselenggarakan oleh Presiden SBY. Seolah orang yang rindu order, kami selalu bahagia bila bisa tampil dimanapun, padahal sungguh tidak mudah untuk menyisihkan waktu kami yang telah dipadati berbagai kesibukan yang dituntut oleh profesi kami masing. Dasarnya memang kami senang bernyanyi, dimanapun, kapanpun, dan siapapun pendengarnya.

Tahun lalu, secara bertahap kami membuat sebuah album rekaman berbagai lagu daerah yang biasa kami nyanyikan, dengan harapan dapat berguna untuk melestarikannya (kendati untuk melakukan rekamannya kami baru bisa pulang jam 2 pagi).  Pada kepengurusan sekarang, di bawah kepemimpinan Maudy Warouw, SE, MSi yang diangkat menjadi Ketua PSAUI bertepatan dengan hari ultah PSAUI ke 7 yang lalu, niat itu direncanakan dengan sistematis dan terprogram untuk diselesaikan dalam waktu 3 tahun. Akan ada 9 album yang akan kami keluarkan selama 3 tahun itu (termasuk album yang sudah kami rekam), dan kesemuanya akan dibagikan ke seluruh SD di Indonesia (kurang lebih 40.000 keping CD per album). Dalam rangka menunjang dan mempromosikan rencana tersebutlah diadakan Konser Cinta Negeri tanggal 24 Februari yang lalu tersebut.

Sungguh, rencana itu sangat besar, dan di awal tahun itu kami benar-benar belum mempunyai modal dana yang cukup, sehingga Konser tanggal 24 Februari tersebut kami selenggarakan sendiri, tanpa menyewa Event Organizer. Dapat dibayangkan betapa sibuknya panitia, yang tidak lain adalah para pengurus inti ditambah dengan beberapa anggota yang bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi panitia. Dua bulan untuk menyelenggarakan sebuah Konser bukanlah waktu yang ideal, apalagi dilakukan paruh waktu di sela-sela kesibukan kerja sehari-hari dari para panitianya. Kami berani melakukannya karena kami yakin bahwa niat yang mulia ini akan didukung oleh segenap lapisan masyarakat, terutama para alumni UI. Jadi, bermodalkan semangat inilah kami terus mempersiapkan segala keperluan konser dan tentunya mencari dana dan sponsor untuk mewujudkan impian kami tersebut.

Syukurlah, sedikit demi sedikit mengalirlah berbagai dukungan, baik dari para pejabat pemerintahan, Rektorat Universitas Indonesia, para alumni UI, pengusaha, maupun masyarakat luas.  Kerja keras panitia, yang sering harus pulang malam - bahkan pagi - untuk menyelesaikan segala tetek bengek, mulai dari setting buku program, setting panggung, mencari dana dan sponsor, pengaturan protokoler,  akhirnya membuahkan hasil seperti yang kami inginkan. Konser telah berlangsung dengan lancar dan dipenuhi oleh penonton yang tetap antusias sampai acara selesai.

Ada hal lain yang ingin saya bagi disini. Ternyata, bila tekad telah bulat apapun akan dapat dilakukan. Selama ini kami sulit sekali menghafal lagu, mengingat usia kami banyak yang di atas 40 tahun, bahkan lebih dari 50 tahun, sehingga seringkali kami bernyanyi dengan membawa partitur. Namun, karena kami ingin menampilkan berbagai gerakan tari khas daerah dari lagu yang kami nyanyikan, maka dengan segala upaya kamipun berhasil menghafalkan semua  lagu yang dinyanyikan malam itu, beserta koreografinya hanya dalam waktu 2 bulan (bahkan koreografinya baru dibuat 2 minggu sebelum tampil).  Tiada gading yang tak retak, namun saya sebagai conductor sungguh menaruh hormat pada seluruh penyanyi yang telah membuktikan bahwa apapun dapat dilakukan bila disertai dengan niat dan kerja keras.

Konser tersebut barulah awal dari langkah kami melantunkan Suara Cinta Untuk Negeri. Masih banyak hal yang harus kami lakukan, yaitu mendistribusikan CD ke sekolah2 seperti janji kami, membuat Konser yang lebih baik lagi, mengadakan tour untuk mempromosikannya ke daerah-daerah di seluruh Indonesia. Kami mengetuk hati para Kompasianer untuk ikut serta membantu kami dalam menjalankan misi ini. Semoga lagu-lagu daerah dan Nasional dapat lestari di bumi pertiwi tercinta ini. Alangkah indahnya bila anak-anak Indonesia dapat melantunkan lagu-lagu daerah dan Nasional dengan baik, ketimbang menyanyikan lagu-lagu orang dewasa yang belum pantas mereka nyanyikan. Semoga!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun