Mohon tunggu...
DR Maulidah
DR Maulidah Mohon Tunggu... Freelance Tutor & Writer -

Gadis Giri, tapi setengah bersamayam di lembah kawi, sisanya mengeja deretan soerabaia yang lama dihindari || mantan jurnalis yang kembali narsis || kadang cerpenis kadang puitis || instagram: drmaulidah|| twitter: dewi_derimah

Selanjutnya

Tutup

Money

Industri Kreatif Berbasis Bahasa dan Seni: dari Penciptaan hingga Penerbitan Digital

28 Februari 2017   23:59 Diperbarui: 1 Maret 2017   00:50 2658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini dunia sedang disuguhi dengan berbagai perkembangan dari ekonomi kreatif yang sungguh menakjubkan. Termasuk di Indonesia, perkembangannya juga terbilang pesat. Aksi untuk mengembangkan ekonomi kreatif sekaligus yang terhubung dengan industri kreatif bukan hanya tampak pada pemerintahan saat ini maupun sebelumnya, melainkan juga tampak berbagai kelompok dan para pelaku ekonomi kreatif dan industri kreatif. Termasuk yang dilakukan oleh para akademisi di berbagai bidang keilmuan dan pendidik bidang bahasa dan seni.

Berdasarkan makna dari industri kreatif, yaitu sebagai industri budaya yang mengangkat nilai-nilai yang sedang digeluti oleh berbagai jenis masyarakat dengan mengedepankan aspek kretivitas yang tinggi baik secara individu maupun kelompok. Berdasarkan aspek kreativitasnya, sebuah karya atau produk melahirkan banyak jenis sesuai dengan kekayaan karya budaya dan kepentingan para penikmatnya.

Sebagaimana kewirausahaan kreatif Indonesia pada umumnya, kewirausahaan kreatif beserta wirausahawan kreatif berbasis bahasa dan seni  kini sudah mulai tumbuh dan berkembang, mengingat industri kreatif pada dasarnya berbahan baku seni dan budaya  sebagai sumber-sumber proses industri kreatif. Namun, sayangnya pertumbuhan dan perkembangannya masih terbilang rendah meskipun sudah banyak penggelut bahasa dan seni baik pelaku akademik maupun nonakademik  yang bermunculan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa kendala, di antara yaitu kurangnya wawasan industri kreatif dan kewirausaan kreatif, lemahnya pemahaman bentuk dan jenis lapangan usaha kreatif, kurangnya pengetahuan rantai nilai industri kreatif yang berupa kreasi, produksi, distribusi, dan komersialisasi atau konsumsi produk-produk kreatif baik barang maupun jasa, dan kurangnya penguasaan manajemen usaha kreatif berbasis bahasa dan seni.

Bermula dari penciptaan, industri kreatif berbasis bahasa dan seni dapat dilahirkan dari produk atau barang yang kemudian disebut karya yang sudah ada baik dalam bentuk tulisan, suara/rekaman, gambar, maupun video. Penciptaan adalah sebuah proses cipta dengan berbagai metode dan teknik perencanaannya untuk bisa menghasilkan sebuah karya cipta yang bernilai sehingga penciptaan suatu karya dapat dikatakan sebagai proses kreatif yang dapat menunjang kebutuhan awal industri kreatif. Misalkan, pada penciptaan suatu karya berupa tulisan (bahasa) seperti sastra yaitu mengandung proses kreatif sebagai proses menulis. Seperti diketahui proses menulis meliputi semua bidang penulisan, yang berarti secara langsung menggunakan tulisan, meliputi karya sastra dan ilmu pengetahuan, serta fiksi dan fakta. Dalam karya sastra, proses kreatif memiliki  makna tersendiri yang dinilai sebagai ciri khas. Kekhasannya terkandung dalam istilah ‘kreatif’, yakni memiliki daya cipta sebagai aktivitas untuk menciptakan sesuatu yang sebelumnya belum ada yaitu melalui imajinasi. Lalu, bagaimana kedudukan hasil karya tersebut dalam industri kreatif? Untuk tingkat selanjutnya untuk memasuki dunia industri kreatif, karya tersebut dapat menjadi bahan utama dalam menghasilkan barang atau jasa.

Selain karya tulis atau sastra, dunia bahasa dan seni dapat berbentuk suara atau hasil rekaman yang merupakan bagian dari seni suara dan produk yang dihasilkan dapat berupa musik atau lagu, sedangkan dalam seni gambar hingga visualisasi dapat berupa berbagai jenis bentuk ilustrasi hingga videografi yang menarik. Dalam industri seni suara saat ini sudah masuk ke dalam industri musik, sedangkan seni videografi sudah melebarkan sayapnya ke industri perfilman. Bentuk-bentuk dari hasil seni tersebut merupakan modal awal untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia. Oleh sebab saat ini sudah masuk dalam generasi Z atau sudah hadirnya kaum milenia yang sungguh pesat dalam menggunakan sarana internet. Kecepatan pertukaran data dan informasi di dunia maya sangat memberi keuntungan bagi berbagai kalangan baik secara langsung maupun tidak. Penyebaran informasi dan karya sudah tidak lagi secara konvensional, tetapi dapat dilakukan dengan sangat modern. Di antaranya dibutuhkan penerbitan-penerbitan karya berbasis digital secara online sehingga dapat tersebar ke seluruh jariangan internet di dunia.

Industri kreatif berbasis bahasa dan seni di era saat ini mulai bangkit mengikuti perkembangan dan kebutuhan masyarakat saat ini. Oleh karena itu, pemanfaatan barang dan jasa dalam bentuk digital terus dimunculkan dan dikembangkan sehingga pertukaran informasi dan data dapat terjadi lebih cepat dan praktis. Proses penggunaan jasa dan penjualan barang hingga pertemuan dapat dilakukan dengan proses secara online terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Maka dibutuhkan aktivitas digital yang lebih memanfaatkan jaringan internet secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari. Adapun di antara yang saat ini menjadi media komunikasi dalam melakukan perkembangan industri kreatif yaitu berbagai jenis blog atau website, Youtube, Instagram, What’s App, dan Line.

penggunaan-media-komunikasi-58b5b82d6ea83432048b456b.jpg
penggunaan-media-komunikasi-58b5b82d6ea83432048b456b.jpg
Penerbitan digital tidak dimaksudkan untuk penerbitan buku-buku digital saja, tetapi pengertian dari penerbitan (publishing) digital juga dapat dikenakan oleh industri musik dan perfilman. Bentuk karya digital di antaranya yaitu buku digital, video karya sastra, video animasi, pertunjukkan online, dan diskusi online. Kini pun sudah mulai banyak penggunaan aplikasi Youtube untuk meraih keuntungan bagi para penghasil video untuk seni musik atau film baik secara individu maupun kelompok atau perusahaan. Selain itu, pemanfaatan website untuk penjualan atau layanan film berbayar pun kini telah hadir dapat dinikmati banyak orang. Sedangkan penerbitan untuk buku-buku digital kini semakin bertambah, di antara ada bitread.co.id, qbaca.com,  penerbitbukudeepublish.com, dan lain sebagainya. Aksi-aksi dan penyebarluasan karya-karya tersebut juga merupakan bentuk pelestarian karya yang dikemas dengan cara yang lebih praktis dan menarik.

Selain bahasa dan seni tentunya dari berbagai bidang lainnya dapat ikut dikembangkan, asal dari setiap individu maupun kelompok mulai berani mengambil sikap yang kreatif pula.

Lalu, bagaimana aksimu untuk mendukung perkembangan industri kreatif di Indonesia saat ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun