Sayup pilu membungkam lidahku semakin kelu
Lagi-lagi di sergap auman intuisi
Namun diam-diam harapan itu runtuh sebab perjalanan ini tanpa kolerasi.
Seharusnya tiada mimpi yang ingin kuperjuangkan lagi. Sebaris takdir masa lalu menjadi bukti betapa semesta memaksaku untuk mengakhiri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!