Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Motor Saya Hilang di Bojongmangu

14 Juli 2022   04:35 Diperbarui: 14 Juli 2022   08:18 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biasanya  panik jika ada seseorang kehilangan  sesuatu di hadapan saya. Apa lagi bentuknya kendaraan bermotor. Tapi kali ini  tidak seperti biasanya. Bahkan ketika beliau mulai memuncak kekhawatirannya saya malah berceritera berdasarkan pengalaman.

Dalam kegiatan perkemahan  kepramukaan, biasanya jika ada kehilangan, orangnya wajib segera lapor ke panitia untuk  di tangani. Berita kehilangan akan  diumumkan terlebih dulu lewat pengeras suara. Anehnya mendengar saran saya ini justru beliau tambah panik. Mengapa ?

"Coba  kaka, segera lapor ." Demikian saran penulis. "Saya parkirnya di sini, dekat motor ini," sambil menegang motor dengan helm warna biru di jok bagian depan. " Segera lapor kak" Saya menyarankan dengan nada yang agak keras, dan saya mulai agak gusar juga. "Saya yakin kemungkinan tertukar," saya  katakan itu, tujuannya berupaya menenangkan suasana. Tapi beliau malah menunjuk sesuatu  dengan nada tinggi "ini kunci motornya...!" Sambil menunjukan  kantong celana yang menggelembung,  dengan muka  ekspresi bertanya. 

Ternyata saya bisa menenangkan kepanikan itu lewat pengungkapan kisah lama yang hampir serupa. Semula  beliau begitu sibuk merogoh saku celana satu persatu. Tapi tambah panik karena  kumci  kendaraan tidak ditemukan. Gerak tangan begitu cepatnya berganti meraba kantong satu persatu. Tak ubahnya tarian tanpa musik gerakan meraba  semua kantong dengan gerak tubuh naik turun dari gerak lambat hingga super cepat.

Setelah seluruh tangannya berputar-putar  mengitari anggota tubuhnya dari saku ke saku yang ada. Tiba-tiba  gerakan  tubuh  dan tangan  itu, serempak terhenti , dengan posisi  jari tangan merogoh  kantong saku celana  sebelah kanan. Lama sekali  berhenti bergerak dengan ekspresi muka  begitu khusu merasakan  sentuhan jari tangan. "Haaaah.......!" Desah napas begitu panjang saat kunci kendaraan itu diperlihatkan. Kemudian panik kembali dengan gerakan tubuh bolak-balik berputar mengitari lokasi.

Foto koleksi pribadi
Foto koleksi pribadi

"Coba cek, masukan  anak kunci itu, ke lobang kunci motor yang ada,  Siapa tahu bisa hidup...!" Ucap saya sambil bercerita kisah serupa di SMA1 Setu, Bekasi. Peristiwa  tahun 2021 yang lampau, tampaknya agak mirip. Dengan secepat kilat  tangan beliau memindahkan helm di atas motor itu. Gerakannya begitu cekatan dan spontan. Dengan tangan kanan memegang anak kunci siap di masukan ke lobangnya.  Pandangan  dia sekilas mengamati helm biru muda di tangan kiri. Tangan kanan berhenti bergerak sejenak, tampak  seluruh tubuhnya begitu kaku. Matanya melongo melihat helm biru. Saat itu,  heninglah suasana untuk sejenak. Tiba-tiba dia teriak keras sekali " ini helm siapa...!!!" Sambil mengangkat helm biru muda ke arah saya. Tatapannya  kosong  melongo dengan mata melotot  menunjukan keheranan. 

" ini motor saya...!!!"  dia berteriak begitu kerasnya (DN).

 

Catatan: Kisah nyata di Bojongmangu, Bekasi, hari kemarin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun