Mohon tunggu...
Siana Nende
Siana Nende Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula

Seseorang yang suka menulis di waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teror Grup Online Kami

8 Mei 2021   20:58 Diperbarui: 8 Mei 2021   21:08 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siapakah gerangan yang chit chat selama ini.

Tiga bulan yang lalu, kami tak sengaja saling kenal lewat akun online serial fiksi asing.Salah  satu stasiun tv swasta di negeri ini, terkenal pemuja serial asing. Nah kebetulan waktu itu aku salah satu penonton setia serial tersebut. Karena kepo yang tak terbendung, aku stalking sana sini update terbaru tentang serial itu. Maklumlah fans baru, antusias banget tentang idolanya. Akhirnya, aku bertemu dengan salah satu fans lainnya serial itu. Kami saling berbalas komen layaknya orang yang lagi berbalas pantun sambung menyambung tanpa henti. Tag sana sini pun terjadi.

Seru dan menarik menurutku dunia online membuat kita saling akrab dengan orang lain meski terpaut jarak entah dekat atau jauh kayak waktu itu yang kualami. Obrolan pun, beralih ke dm pribadi. Karena menurutku di lapak terbuka terbatas untuk saling bahas yang lebih jauh lagi, bayangin kita komen tag sana sini sampai tengah malam. 

Yang ada obrolan kita dibaca khalayak ramai. Nitizen yang lain pun bisa melihat komen-komen kami. Lebih nyaman jika dm secara pribadi. Kurasa waktu itu kami cukup saling kenal satu sama lain, punya kesukaan yang sama, mendukung acara yang sama. Banyak obrolan kami yang seru. Hingga suatu hari kami memutuskan, membuat grup support fans serial favorit kami. Karena waktu itu hanya kami berdua, maka kami pun wara wiri keliling lapak untuk mencari anggota baru, mirip acara kompetisi pancarian bakat saja rasanya, kami harus menyeleksi tiap anggota sesuai atau tidak dengan motto kami, "support dan kawal couple favorit kami sampai ke pelaminan".Maksa banget ini motto, kehaluan yang tak berbatas.

Semoga tak ada pihak manapun yang akan tersakiti dengan pershipperan kami, terutama artisnya. Selama masih wajar, dan tak menjurus ke arah toxic akut saja, aku tetap ikut grup itu. Singkat saja, grup itu akhirnya terbentuk kami yang inti cuman 5 orang, punya grup chit chat pribadi bersama, satu lagi yang bareng anggota-anggota lainnya totalnya kurang lebih 25 orang. Lumayan untuk sebuah grup shiiper yang baru. Diantara kami berlima yang inti, ada salah satu anggota kami namanya sebut saja mbak joy, paling vokal, aktif soal update couple yang kami shipperin. Dia selalu online full 24 jam untuk mencari news soal mereka. Benar-benar telaten menurutku mbak joy ini. Disaat kami sudah terlelap di pulau kapuk entah bermimpi sampai planet mana. Dia masih online.

Terkadang aku pikir, mbak joy ini apa tidak tidur, tidak punya aktivitas lainnya..Aku sendiri pun kalau dipikir tidak mungkin aktif 24 jam sehari full untuk sosmed. Mungkin yang lain pun, berpikir sepertiku, tapi mereka memilih untuk tidak membahasnya takut membuat mbak joy tersinggung. Notifikasi berdering tiap detik, tiap menit sampai membuat pertahanan hp ku akhirnya runtuh. Kasihan hp ku, belum sempat aku ajak check up sudah runtuh berkali-kali. Korban sosmed yang nyata, nich hp ku. Tetap sehat ya hp, minimal sampai thr datang.

         Suatu hari yang aneh di grup.

Waktu itu menjadi hari yang aneh untukku. Entahlah bagaimana dengan mereka yang ada di grup. Sebenarnya sich, semua berjalan seperti biasa. Kami chit chat ringan, seru, menarik, terkadang juga membahas yang uwwu. Sampai waktu menunjukkan pukul sebelas malam. Aku ingat sekali waktu itu suasana grup mendadak senyap,sepi,padahal awalnya kami baru membahas hal yang uwwu tentang artis favorit kami.Tapi suasana berubah mendadak misterius setelah salah satu dari kami,sebut saja mbak Ina membahas kalau dia bisa mencari alamat seseorang meski hanya lewat insting saja.Baru saja dia bahas soal itu bulu kudukku berdiri,suasana di rumahku juga mendadak dingin,dan aneh pokoknya.

Dan itu ternyata juga dirasakan oleh salah satu dari kami sebut saja namanya mbak Hani.Dia pc aku waktu itu ,tanya apa aku ngerasain hal aneh setelah mbak ina membahas soal mencari alamat lewat insting tadi,bak kesambar petir ,suasana mendadak mistis,akupun langsung bilang kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan dia.kenapa tiba-tiba kami bisa samaan gini.ihhhh sereem,ya alloh nakutin amat! Disaat kami chit chat pribadi sambil saling merasa ngeri satu sama lain,tiba-tiba di grup shipper kami,mbak joy memanggil.

Satu persatu dia panggil lengkap.Mbak joy bikin jantungku serasa mau copot,lagi dalam.suasana horor gitu dia tiba-tiba muncul.Mbak joy bilang minta ditemenin chit chat tengah malam.Nah padahal sudah larut waktu itu.Kami mau menolak tapi tidak tega.Akhirnya kami menemani dia chit chat tengah malam.Mata serasa minta dicengkal Batang korek, mau pamit duluan tapi mereka masih betah disitu. Akhirnya dengan segenap keberanian akupun pamit duluan untuk tidur. Ya meski malam itu suasana masih horor banget, tapi mata ini pelit kalau diajak kompromi.Entah mengapa malam itu, aku berinisiatif mematikan notifikasi grup. Tujuanku agar tak terganggu suara getar chit chat mereka. 

Tepat setengah satu dini hari waktu itu aku tertidur. Hingga besok paginya aku bangun lebih cepat pukul 4 pagi. Tumben sekali pikirku, biasanya harus setting alarm dulu biar tidak telat sholat subuh. Eh berasa tidak ada angin, tidak ada hujan mendadak rajin. Akhirnya aku ke kamar mandi buat ambil air wudhu sholat subuh. Setelah sholat subuh, mata ini juga sudah melek tak menunjukkan rasa ingin terlelap lagi. Padahal belum mencium aroma kopi hitam favoritku. Okelah, aku mutusin memantau hp waktu itu. Aku membuka notifikasi grup, tak berapa lama berselang ribuan suara notif muncul menggetarkan hp. Sabar ya hp,nunggu thr cair dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun