Mohon tunggu...
Drani K9
Drani K9 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Ingin mengekspresikan diri melalui tulisan secara bebas. Penulis blog https://dranik9.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cita-cita yang Hangat

3 Mei 2024   16:02 Diperbarui: 3 Mei 2024   16:10 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Selamat datang dan selamat membaca

Kehidupan kami di desa terus berputar di sekitar usaha keras untuk bertahan hidup. Meskipun masih berada di bawah rata-rata, keluarga kami menghadapi setiap hari dengan semangat dan tekad yang kuat. Di usia yang masih belia, saya sudah terbiasa bermain sambil berjualan. Sementara anak-anak seusia saya mungkin tenggelam dalam permainan, saya sibuk membantu ibu menjual kue-kue buatannya.

Hari itu, aroma kue lalampa menyemarakkan dapur kami. Mama dengan cermat membuat adonan dari beras pulo dan beras biasa, dicampur dengan santan dan sedikit garam untuk memberikan cita rasa yang khas. Sementara itu, saya mengawasi proses pembuatan lauk pauknya, yang terdiri dari ikan cakalang dicampur dengan sambal pedas yang khas. 

Semua dibungkus dengan lembaran daun pisang, lalu dipanggang diwadah besi yang berbentuk kotak yang diolesi sedikit minyak goreng agar bisa memberikan aroma khas dan nasi serta rasa dari ikannya bisa menyatu, lalu siap untuk dijual ke tetangga-tetangga kami.

Ketika kue-kue sudah siap untuk dijual, tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya sebuah impian besar yang membuat hati saya bersemangat.

"Maa... Aku pas udah besar mau jadi dokter," seru saya penuh semangat.

"Wahh... Cita-cita yang bagus nak, nanti kita usahakan cari uang yang banyak biar kamu bisa jadi dokter yahh..." kata Mama sambil mengusap kepalaku dengan lembut.

Mama tersenyum hangat setelah mendengar aspirasi saya, lalu dia kembali larut dalam kesibukannya dan mengatur kue-kue di nampan jualan.

Meskipun senyum hangat dari mama membuat saya senang, saya masih merasa ingin mendapatkan dukungan yang sama dari papa. Dengan hati yang penuh harap saya mencoba menyampaikan cita-cita saya kepada papa.

Ketika saya mencoba menyampaikan cita-cita saya kepada Papa, tatapan beliau menjadi serius. Papa adalah tipe orang yang teguh dan tegas, seorang anak rantau yang sudah terbiasa dengan kerasnya kehidupan. Meskipun begitu, dia tak pernah kehilangan semangat untuk bekerja keras demi keluarga.

"Paa... Aku pas udah besar mau jadi dokter," kataku lagi, mencari perhatian dari Papa. Namun, responnya hanya diam. Meskipun saya mengharapkan tanggapan yang sama hangatnya seperti yang diberikan Mama, namun Papa semakin banyak bekerja setelah percakapan itu. Dia berusaha mencari pekerjaan yang lebih stabil agar keluarga kami tidak lagi terus-menerus mengkhawatirkan kebutuhan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun