Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi │Tiada Ada Tiada

1 September 2018   05:23 Diperbarui: 1 September 2018   08:02 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melayang tak tentu arah, tak tahu awal dan akhir

Berada dalam ruang kosong, nihil, hampa

Hanya sesaat singgah dalam sebuah perjalanan eksistensi

Pemberhentian sejenak, bertemu, menyapa, disapa, berperan

Ramai sesaat, beraktifitas, dihasilkan, menghasilkan

Berlari, berlomba dalam ruang waktu

Lalu kembali,

Fana, hampa, sepi

Kembali dalam kekosongan

Tak kuasa memilih

Tiada kehendak

Hanya kekosongan dan kembali melayang

Tanpa akhir dan ujung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun