sinergitas dan tidak tampak pula Satu Kesatuan komando.
MASA KRITIS
Rasanya kita berada di fase kritis dan "injury time". Perluasan Test dan Tracing, akan diikuti kenaikan pertambahan jumlah kasus yang sangat banyak, dan mungkin angkanya tidak terduga. Sementara ancaman Gelombang Kedua mengintai dan bisa fatal. Semua adalah Keniscayaan.
Berangkat dari Renungan 1 sampai Renungan 6 diatas SUDAH JELAS, yang kini harus kita lakukan PERANG TOTAL DENGAN STRATEGI 10 T, yaitu : Test Total, Trace Tuntas dan Treatment Terukur plus Tanggap Tangguh Tanpa Toleran. 6 T urusan Tim Medis, 4 T urusan Polri, TNI dan ASN.
HARAPAN PRESIDEN DAN HARAPAN INDONESIA
Presiden RI Joko Widodo, sudah memberikan pernyataan politik Dunia nya lewat Sidang Majelis Umum PBB kemarin 23 September 2020, Presiden Joko Widodo berpidato secara virtual pada Sidang Majelis Umum PBB ke-75. Dalam pidato berbahasa Indonesia itu Jokowi meminta PBB berbenah diri. Karena dunia sedang menghadapi banyak tantangan termasuk pandemi virus corona.
Dalam bahagian pernyataannya, Presiden mengatakan "Dunia butuh spirit kolaborasi dan kepemimpinan yang kuat. Kerjasama dalam penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonominya" Saatnya Bapak Presiden berkenan memimpin langsung "Perang Total" mencegah dan menyelesaikan
Dampak dan Akibat Penyebaran Virus Covid-19. Kita jadikan ini sebagai Prioritas Utama. Banyak contoh sukses dari Negara lain, mereka juga bekerja Tanpa OBAT dan Tanpa VAKSIN, hanya menggerakkan Masyarakat dan Mengendalikan sebaran dengan Pengawasan ketat. Mereka Sukses.
#PADA AKHIRNYA PENEGAKAN HUKUM DAN KETERTIBAN YANG DIDUKUNG SEPENUHNYA OLEH KEPATUHAN DAN DISIPLIN MASYARAKAT AKAN SANGAT MENENTUKAN CEPAT ATAU LAMBATNYA KITA MENGHENTIKAN VIRUS COVID-19 DARI BUMI INDONESIA (kata penutup tulisan 26 Maret 2020)
Jakarta-Sunter, 26 Maret 2020, jam 20.30 24 September 2020
Dr.Abidin/ GOLansia.com