Mohon tunggu...
Dr Abidinsyah Siregar
Dr Abidinsyah Siregar Mohon Tunggu... Dokter - Ahli Utama

Saat ini menjadi Ahli Utama pada BKKBN dengan status dpk Kemenkes RI Pangkat Pembina Utama IV/E. Terakhir menjabat Deputi BKKBN (2013-2017), Komisioner KPHI (2013-2019), Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kemenkes (2011-2013), Sekretaris Itjen Depkes (2010-2011), Kepala Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI (2008-2010)< Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan (2002-2005). Mengawali karis sebagai Dokter Puskesmas di Kabupaten Dairi (1984). Alumnus FK USU ke 1771 Tahun 1984.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid-19 Semakin Merajalela: Unsur Pemerintah Ada di Mana?

26 Oktober 2020   16:06 Diperbarui: 26 Oktober 2020   16:20 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sinergitas dan tidak tampak pula Satu Kesatuan komando.

MASA KRITIS

Rasanya kita berada di fase kritis dan "injury time". Perluasan Test dan Tracing, akan diikuti kenaikan pertambahan jumlah kasus yang sangat banyak, dan mungkin angkanya tidak terduga. Sementara ancaman Gelombang Kedua mengintai dan bisa fatal. Semua adalah Keniscayaan.

Berangkat dari Renungan 1 sampai Renungan 6 diatas SUDAH JELAS, yang kini harus kita lakukan PERANG TOTAL DENGAN STRATEGI 10 T, yaitu : Test Total, Trace Tuntas dan Treatment Terukur plus Tanggap Tangguh Tanpa Toleran. 6 T urusan Tim Medis, 4 T urusan Polri, TNI dan ASN.

HARAPAN PRESIDEN DAN HARAPAN INDONESIA

Presiden RI Joko Widodo, sudah memberikan pernyataan politik Dunia nya lewat Sidang Majelis Umum PBB kemarin 23 September 2020, Presiden Joko Widodo berpidato secara virtual pada Sidang Majelis Umum PBB ke-75. Dalam pidato berbahasa Indonesia itu Jokowi meminta PBB berbenah diri. Karena dunia sedang menghadapi banyak tantangan termasuk pandemi virus corona.

Dalam bahagian pernyataannya, Presiden mengatakan "Dunia butuh spirit kolaborasi dan kepemimpinan yang kuat. Kerjasama dalam penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonominya" Saatnya Bapak Presiden berkenan memimpin langsung "Perang Total" mencegah dan menyelesaikan

Dampak dan Akibat Penyebaran Virus Covid-19. Kita jadikan ini sebagai Prioritas Utama. Banyak contoh sukses dari Negara lain, mereka juga bekerja Tanpa OBAT dan Tanpa VAKSIN, hanya menggerakkan Masyarakat dan Mengendalikan sebaran dengan Pengawasan ketat. Mereka Sukses.

#PADA AKHIRNYA PENEGAKAN HUKUM DAN KETERTIBAN YANG DIDUKUNG SEPENUHNYA OLEH KEPATUHAN DAN DISIPLIN MASYARAKAT AKAN SANGAT MENENTUKAN CEPAT ATAU LAMBATNYA KITA MENGHENTIKAN VIRUS COVID-19 DARI BUMI INDONESIA (kata penutup tulisan 26 Maret 2020)

Jakarta-Sunter, 26 Maret 2020, jam 20.30 24 September 2020

Dr.Abidin/ GOLansia.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun