Mohon tunggu...
Dr Abidinsyah Siregar
Dr Abidinsyah Siregar Mohon Tunggu... Dokter - Ahli Utama

Saat ini menjadi Ahli Utama pada BKKBN dengan status dpk Kemenkes RI Pangkat Pembina Utama IV/E. Terakhir menjabat Deputi BKKBN (2013-2017), Komisioner KPHI (2013-2019), Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kemenkes (2011-2013), Sekretaris Itjen Depkes (2010-2011), Kepala Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI (2008-2010)< Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan (2002-2005). Mengawali karis sebagai Dokter Puskesmas di Kabupaten Dairi (1984). Alumnus FK USU ke 1771 Tahun 1984.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Antisipasi Dampak Covid-19: New Normal? Transisi, Lebih Cepat Lebih Baik

18 Juni 2020   16:16 Diperbarui: 18 Juni 2020   16:16 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dikumpulkan dari situs merdeka, katadata, okezone

Sebaran virus Covid-19 yang kini berkembang di masyarakat menyebar begitu cepat dan sudah demikian meluas ke seluruh wilayah Indonesia.
Semakin sulit memprediksi sebaran virus covid 19 dan waktu berakhirnya transmisi virus.  

POLA PERTAMBAHAN KASUS DAN KEMATIAN

Jika ditelusuri melalui infografis WHO pada Worldometer, Indonesia mencapai lebih 40.000 kasus, tumbuh tidak linier tetapi eksponensial.
Dari kasus pertama 2 Maret 2020, baru melampaui jumlah 10.000 kasus setelah 59 hari (30 April 2020), kemudian melampaui 20.000 kasus setelah 21 hari (21 Mei), melampaui 30.000 kasus setelah 16 hari (6 Juni) dan melampaui 40.000 dalam 10 hari. Bertambah dalam waktu semakin cepat.

Sedangkan kematian, dari laporan kematian resmi pertama kasus Covid-19 Indonesia pada 11 Maret 2020, jika dalam kelipatan 500, maka kematian melampaui 500 pertama terjadi setelah 37 hari (17 April), melampaui 1.000 kematian dalam 25 hari (12 Mei), melampaui 1.500 kematian dalam 17 hari (29 Mei), melampaui 2.000 kematian dalam 12 hari (11 Juni). Dan untuk sampai 2.241 kematian pada 16 Juni, terjadi dalam 5 hari.

Adanya percepatan dalam pertambahan, sangat mungkin menunjukkan  tingginya virulensi virus, rentannya kasus, luasnya sebaran terinfeksi dan GENCARnya penemuan kasus.

Ada DUA variable pertambahan dan penghentian kasus Covid-19, yaitu :

1.Peningkatan jumlah Test atau pemeriksaan specimen dua minggu terakhir yang terus meningkat sejak 10.000 an hingga 20.000 test metode PCR/Swab perhari, telah mendorong penemuan/PERTAMBAHAN kasus yang sangat banyak.

Test atau Pemeriksaan Spesimen adalah SATU-SATUNYA cara penemuan kasus.

Sampai saat ini Indonesia sudah melakukan Test sebanyak 540.115, dengan Ratio/sejuta penduduk yakni 1.976, mendapat kasus terkonfirmasi sebanyak 40.400.
Ratio test kita termasuk terkecil didunia.
Sehingga belum bisa dipastikan berapa sebenarnya jumlah kasus terkonfirmasi positif di Indonesia.

Bandingkan dengan negara berpenduduk banyak lainnya.
Amerika Serikat berpenduduk 330 juta, melakukan Test dengan Ratio Test/sejuta penduduk 77.750, menemukan 2.208.400 kasus.
Pakistan 220 juta, dengan Ratio Test 4.181, menemukan 148.921 kasus.
Brazil 212 juta, dengan Ratio Test 7.600 menemukan 928.834 kasus.
Juga Rusia yang berpenduduk 146 juta, dengan Ratio Test 105.497 menemukan 545.458 kasus.

MAKIN BANYAK TEST maka semakin banyak ditemukan Kasus terkonfirmasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun