Lebih baik PSSI mengambil langkah berani, sebagaimana keberanian mereka memecat STY di tengah jalan, guna melirik sosok lain yang pantas sebagai pengganti Kluivert. Jangan sampai keraguan publik mencuat lewat aksi yang tak diinginkan.
Perlu dicatat bahwa laga kontra Irak sempat dihentikan karena aksi lemparan botol dari suporter Indonesia ke lapangan. Aksi itu menjadi bahasa luapan kekecewaan.
Kendati bermain di luar negeri, suporter Indonesia tak ragu untuk mengungkapkan kekecewaan dengan aksi yang tak terpuji. Bagaimana kalau hal itu terjadi di Indonesia?
Oleh sebab itu, evaluasi pada performa Timnas Indonesia di tangan Kluivert sangatlah penting. Evaluasi itu perlu melahirkan langkah radikal, signifikan, dan memuaskan pecinta sepak bola di Indonesia. Paling tidak, kerinduan pada STY dan keraguan pada Kluivert terjawab dengan baik.
Salam Bola
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI