Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong Dirindukan dan Patrick Kluivert Makin Diragukan

13 Oktober 2025   07:02 Diperbarui: 13 Oktober 2025   07:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patrick Kluivert gagal membantu Timnas Indonesia tembus Piala Dunia. (Foto: Dokumentasi Timnas Indonesia via Kompas.com)

Di tengah situasi perih tersebut, sosok STY seperti kembali dirindukan. Tak sedikit pun yang makin merasakan kehilangan STY. Bahkan, ada yang menyatakan jika lebih baik Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026 bersama STY daripada dengan Kluivert.

Artinya, STY yang sudah membangun reputasi Timnas Indonesia sudah dicintai. Tak heran, kekecewaan dan kritik mewarnai pemecatan mantan pelatih Timnas Korsel tersebut. Juga, tak heran sosok STY dirindukan di tengah kegagalan Indonesia mendapatkan satu tiket ke Piala Dunia 2026.

Nama STY kembali mencuat ke permukaan pecinta sepak bola. Kritik dan kesangsian pada pemecatan STY dan penentuan Kluivert sebagai pelatih pengganti bukanlah isapan jempol belaka. Di sini, PSSI dipandang sudah salah arah dalam mengambil keputusan dan kebijakan.

Ketika nama STY dirindukan di tengah kegagalan Indonesia tembus Piala Dunia 2026, nama Kluivert pun dikritik. Tak sedikit yang menyeruhkan agar pelatih asal Belanda itu dipecat sebagai pelatih Timnas.

Tekanan publik agar Kluivert dipecat menguat. Itu berarti jika Kluivert gagal mengambil hati suporter Indonesia yang sudah jatuh hati pada STY. Kluivert gagal meluluhkan hati suporter Indonesia lewat taktik dan strategi yang lebih baik daripada STY.

Malahan, taktik Kluivert menimbulkan tanda tanya besar. Seleksi pemainnya menimbulkan ketidakstabilan pola permainan tim. Terbukti, dari tiga laga terakhir termasuk kontra Arab Saudi dan Irak, Kluivert kerap menerapkan taktik berbeda dengan seleksi pemain yang berbeda pula.

Di sini, Kluivert seperti berada pada tataran eksperimen pada pola permainan Timnas Indonesia daripada mengembangkan pola permainan yang sudah terbangun di era STY. 

Oleh sebab itu, langkah Kluivert sangat riskan dan bermasalah lantaran itu dilakukan pada fase di mana Timnas Indonesia harus meraih hasil positif agar bisa merealisasikan asa untuk bermain pada Piala Dunia 2026.

Akibat lanjutnya, Indonesia menjadi bulan-bulanan tim lawan. Kekalahan skor besar sangat sulit dihindari sewaktu dipegang Kluiver. Misalnya lima gol bersarang ke gawang Indonesia terjadi kontra Australia dan enem gol terjadi kontra Jepang.

Di tengah kegagalan Indonesia mendapatkan tiket ke Piala Dunia 2026, publik pun seperti merindukan sosok STY. STY yang membangun Indonesia dari puing-puing keterpurukan selama lima tahun telah meletakkan fondasi yang kuat. Fondasi itu pula yang menjadi dasar dari perjalanan Indonesia hingga bisa tembus pada babak ke-4 kualifikasi Piala Dunia 2026.

Ketika STY dirindukan, Kluivert makin diragukan. Keraguan itu pun berjalan berbarengan dengan seruan agar mantan pemain Barcelona dan AC Milan itu untuk dipecat. Toh, secara umum, rekam jejak Kluivert tak begitu mentereng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun