Sebagai penggemar Barcelona, aliran video dan berita tentang kekalahan telak Barcelona (4-1) dari Sevilla pada pekan ke-8 lanjutan Liga Spanyol 2025/26 menghiasi dinding media sosial saya. Pelbagai penjelasan dan opini bertebaran sebagai sebab dari kekalahan mengejutkan tersebut.
Dari pelbagai pendapat yang muncul, dua hal yang terlihat dari titik lemah permainan Barca. Terlebih khusus tatkala menilik kekalahan Barca dalam dua laga terakhir secara berturut-turut.
Paling pertama adalah persoalan kerapuhan lini belakang. Pelatih Barca, Hansi Flick sejauh ini cenderung mengutak-atik duet di jantung pertahanan Barca. Dengan kata lain, tak ada tandem permanen untuk menjadi bek tengah Barca.
Berbeda pada musim lalu di mana duet Pau Cubarsi dan Inigo Martinez menjadi andalan regular Flick di jantung pertahanan. Para bek lain hanya menjadi bagian rotasi atau pun pengganti dari Cubarsi dan Martinez.
Menjadi tantangan bagi Barca tatkala Inigo secara tak terduga hengkan dari Barca dan pindah ke Al Nassr. Padahal, tak ada tanda-tanda bahwa pemain asal Spanyol itu pindah. Masih sangat jelas bahwa Inigo tetap menjadi andalan Flick di jantung pertahanan.
Akan tetapi, Inigo lebih memilih untuk keluar dari Barca dan bergabung dengan Al Nassr. Kepindahan dari Inigo tentu saja berdampak pada lini belakang Barca. Flick kehilangan tandem tetap di jantung pertahanan.
Cubarsi yang masih berusia 18 tahun tentu saja belum matang untuk menjadi komando jenderal lini belakang. Oleh sebab itu, pemain didikan akademi La Masia itu membutuhkan mentor sebagaimana yang ditampilkan oleh Inigo Martinez.
Ketika Martinez hengkang, performa Cubarsi ikut tergerus. Terlihat jika Cubarsi juga harus beradaptasi dengan rekan setimnya seperti Ronald Araujo dan A. Christensen. Sejauh ini, Cubarsi terlihat berganti tandem di jantung pertahanan. Bahkan tak jarang Cubarsi juga harus berada di bangku cadangan sebagai bagian dari rotasi pemain ala Flick.
Untuk itu, kehilangan Inigo menjadi salah satu hal yang dirindukan dari permainan Barca pada musim ini. Terlebih khusus pada lini belakang. Daya juang dari pemain yang didatangkan oleh Barca dari Real Sociedad itu memberikan energi positif di lini belakang, melengkapi Cubarsi yang masih berusia muda, dan sekaligus menguatkan sistem permainan Flick.
Martinez menjadi salah satu sosok yang dirindukan di balik kerapuhan lini belakang Barca pada musim ini. Terlihat tak ada lagi sosok bek yang berwajah pejuang yang tak ragu untuk memberikan segalanya agar Barca tak gampang bobol dari serangan lawan.