Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Keterpurukan Barcelona, Hansi Flick Tinggalkan Metode Khasiatnya

6 Oktober 2025   05:47 Diperbarui: 6 Oktober 2025   06:21 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robert Lewandowski gagal mengeksekusi penalti ke gawang Sevilla. Foto: Cristina Quicker/AFP via Kompas.com

Dua kekalahan dari dua laga terakhir bisa menjadi alarm serius bagi Barcelona. Setelah kalah tipis dari Paris Saint Germain (PSG) (2-1) di ajang Liga Champions Eropa, Barca secara mengejutkan dihantam 4 gol oleh Sevilla (4-1) dalam pekan ke-8 lanjutan Liga Spanyol musim 2025/26 di Stadion Ramon Sacnhez Pizjuan (5 Oktober 2025).

Kemenangan itu mengakhiri tren 19 laga tanpa kemenangan bagi Sevilla kontra Barca. Sebaliknya bagi Barca kekalahan itu menjadi yang pertama di ajang Liga Spanyol pada musim 2025/26.

Dengan kondisi skuad yang agak timpang lantaran masalah cedera, Flick harus putar otak untuk memanfaatkan skuad yang tersedia saat bertandang ke markas Sevilla. Sebenarnya, persoalan itu bukanlah tantangan baru bagi Flick.

Sewaktu baru tiba sebagai pelatih Barca pada awal musim lalu, Flick langsung dihadapkan pada situasi yang persis sama. Beberapa pemain penting mengalami cedera. Lalu, pemain seperti Raphinha dan Lamine Yamal belum terlalu menonjol.

Kendati demikian, Flick mampu mengubah permainan Barca dengan memanfaatkan skuad yang tersedia. Mengandalkan para pemain muda didikan akademi sekaligus menaikkan performa para pemain senior membuat Flick mampu mengubah mentalitas permainan Barca. Tak pelak, Barca berhasil meraih treble di level domestik pada musim pertamanya.

Namun, langkah untuk mengulangi kesuksesan musim lalu terlihat agak terjal pada musim ini. Performa Barca agak menurun. Titik lemah Barca mulai terbaca lawan dan menjadi bahan yang diekspos dengan baik oleh permainan serangan balik lawan.

Terbukti dengan tiga gol Sevilla yang diakibatkan oleh kerapuhan lini belakang. Lini belakang yang dipaksa untuk terlalu naik ke depan untuk menekan lawan meninggalkan ruang besar dengan penjaga gawang. Akibatnya, Barca kerap mengalami kebobolan lewat pola serangan balik lawan.

Terlepas dari upaya Barca yang belum menemukan titik terang untuk memecahkan titik lemah tersebut, tampaknya Flick meninggalkan metode khasiatnya. Salah satu metode khasiat Flick adalah mempercayakan para pemain muda dan sekaligus tak begitu terpaku pada posisi pemain yang bisa ditempatkan pada posisi yang berbeda.

Hanya Eric Garcia yang kerap dimainkan Flick pada posisi yang berbeda. Selain sebagai bek tengah, Garcia kerap dimainkan sebagai bek kanan atau pun gelandang jangkar. Pemain asal Timnas Spanyol itu mampu menjawabi tuntutan dan kepercayaan Flick dengan baik.

Selebihnya, Flick berpaku pada sistem kerja tim. Ketika gelandang seperti Frenki de Jong dan Gavi mengalami cedera, Flick tak ragu untuk memainkan pemain remaja Marc Bernal. Sama halnya saat Bernal mengawali cedera di awal musim lalu, Flick memainkan Marc Cassado daripada menarik Eric Garcia.

Begitu pula di sektor bek kiri. Balde yang beberapa kali menderica cedera digantikan oleh G. Martin.

Akan tetapi pada musim ini, salah satu contohnya pada laga kontra Sevilla, Flick melakukan perubahan posisi pemain. Ferran Torres yang biasanya mengisi posisi Robert Lewandowski dimainkan sebagai penyerang sayap kiri, posisi yang biasa dimainkan oleh Marcus Rashford dan Raphinha.

Memainkan Torres dan Lewandowski pada waktu yang bersamaan terlihat tak ideal di lini depan Barca. Torres sudah terbiasa bermain sebagai striker sebagaimana yang dimainkan oleh Lewandowski. Akibatnya, Torres tampil mandek dan gagal berkontribusi pada permainan tim. Dari 69 menit di atas laga, pemain asal Spanyol itu tak mencatatkan satu pun tembakan ke gawang Sevilla.

Oleh sebab itu, Flick meninggalkan metode khasiatnya yang mana menutup lubang yang kosong dengan pemain yang tersedia. Alih-alih menutup keabsenan Lamine Yamal di sektor kanan dengan Rooney Bardgji, Flick menarik Marcus Rashford pada posisi tersebut. Bardgji baru masuk pada babak kedua setelah membaca Torres terlihat tak tampil pada level terbaik.

Belum lagi, ketidakpekaan Flick mencermati kondisi Dani Olmo. Dalam beberapa laga terakhir, Olmo gagal tampil pada level terbaik. Alih-alih menggantikan pemain itu dengan pemain muda, Flick tetap mempercayainya. Alhasil, Olmo tetap tak tampil baik dan permainan tim ikut berdampak.

Flick meninggalkan metode khasiatnya dalam mempercayai pemain muda yang bisa mengisi keabsenan dari para pemain senior. Padahal, dengan mempercayai para pemain muda tersebut, Flick memberikan motivasi dan bisa membangun kepercayaan diri pada pemain itu.

Barca mengalami kekalahan dalam dua laga terakhir. Kekalahan itu, salah satunya, disebabkan oleh faktor cedera para pemain penting.

Di balik faktor cedera tersebut, sebenarnya Flick juga meninggalkan metode khasiatnya yang mana mempercayai para pemain muda yang tersedia daripada menggeser para pemain tertentu dari posisi aslinya.

Belum lagi, ketegasan Flick yang agak luntur dalam urusan mengganti pemain. Dalam mana, tak berani untuk membangkucadangkan Olmo dan memainkan pemain muda yang menghadirkan sensasi pada tur pramusim, Dro Fernandes. Malahan, Olmo bermain penuh walaupun mantan pemain didikan La Masia tak begitu tampil pada level terbaiknya.

Kekalahan dari Sevilla gagal mempertahankan Barca pada posisi puncak. Juga, itu menjadi alarm bagi Barca bahwa langkah untuk mempertahankan titel La Liga Spanyol pada musim ini menjadi rumit apabila kelemahan permainan tim tak segera dibenahi dan sekaligus Flick tak kembali pada metode khasiatnya.

 

Salam Bola

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun