Terjadi hujan gol Pada hari kedua (10 September 2025) dari laga pertama kualifikasi grup  Liga Champions Eropa musim 2025/26. Itu bisa terlihat pada tiga laga dari enem laga yang berlangsung dini hari tadi WIB.
Liverpool yang bermain kontra Atletico Madrid di Stadion Anfield membuahkan 5 gol. PSG menghantam Atalanta dengan 4 gol tanpa balas. Dan Bayern Muenchen menundukkan juara Piala Dunia Antarklub Chelsea dengan skor 3-1.
Di balik hujan gol itu, sensasi dan pesan tersembunyi terjadi. Liverpool kembali menunjukkan sensasi "miracle" (mujizat) gol menit akhir saat menundukkan tamunya Atletico (3-2). Â Lalu, PSG yang merupakan juara bertahan musim lalu memberikan pesan kepada tim-tim lain sewaktu mengalahkan Atalanta.
Â
Mujizat Gol Menit Akhir ala Liverpool
Berlaku sebagai tuan rumah, Liverpool mengawali laga perdana di Liga Champions Eropa dengan cukup baik. Pelatih Arne Slot tak ragu untuk memainkan Alexander Isak yang pada akhir pekan lalu tak dimainkan di Liga Inggris.
Ketika Isak dimainkan, Hugo Ekitike dibangkucadangkan. Tentu saja, itu menunjukkan persaingan antara penyerang Liverpool sekaligus kedalaman skuad tim. Sebelum Isak bergabung dari Newcastle, Ekitike didaulat sebagai striker Liverpool.
Isak gagal memberikan kesan pertama pada debutnya. Pemain asal Swedia itu hanya menciptakan 2 tembakan ke gawang Atletico sebelum ditarik keluar pada menit ke-58.Â
Performa pemain yang memecahkan rekor transfer Liverpool musim lalu itu bisa dimengerti lantaran tak menjalani sesi tur pramusim dengan Liverpool dan jarang bermain pada laga internasional sejak bulan Mei.
Liverpool mengawali laga dengan baik. Dua gol tercipta dalam jangka waktu 6 menit di babak pertama. Adalah bek kiri A. Roberson dan Mohamed Salah yang mampu mencetak gol pada menit ke-4 dan ke-6 guna membuat Liverpool langsung unggul cepat 2-0.