Untuk beberapa situasi, Barca mampu mengatasi tantangan itu dengan sistem jebakan offside. Akan tetapi, menimbang kejelian para pemain Levante yang berhasil luput dari jebakan offside, itu pun bisa menjadi referensi bagi tim-tim lain dalam mengekspos lini belakang Barca.
Menjadi rumit tatkala Barca kehilangan bek senior Inigo Martinez pada bursa transfer pemain. Mau tak mau, Flick harus mencari tandem baru Cubarsi. Pilihan jatuh kepada Ronald Araujo. Tentu saja, tandem Cubarsi dan Araujo masih membutuhkan waktu untuk belajar agar bisa tampil solid di lini belakang Barca.
Dari dua laga yang telah berlalu, Barca sudah kebobolan dua gol. Kebobolan dua gol itu terjadi lantaran lini belakang yang dituntut oleh sistem permainan, tetapi kemudian menjadi masalah dalam mengantisipasi serangan balik cepat lawan.
Ketika Barca masih tertantang dengan masalah lini belakang, Madrid pun menunjukkan buah dari perekrutannya. Tak tanggung-tanggung, tim asal ibukota Spanyol itu mampu mendapatkan tiga bek pada bursa transfer pemain.
Langkah Madrid itu tak lepas dari persoalan di era Carlo Ancelotti. Lini belakang yang solid kerap menjadi batu sandungan Madrid. Belum lalu, persoalan cedera yang menimpa beberapa bek andalan dan mereka tanpa pelapis yang solid.
Jadinya, Ancelotti harus menarik mundur pemain seperti F. Valverde agar bisa bermain sebagai bek. Namun, upaya itu hanya menjadi solusi yang sementara, karena tak konsisten memecahkan persoalan lini belakang Madrid.
Persoalan lini belakang rupanya mulai terpecahkan. Bek muda, Dean Huijsen yang dibeli dari Bournemouth tampil solid dalam mengomandai lini belakang Madrid. Pemain berketurunan Belanda itu menjadi salah satu pemain yang tampil konsisten dari dua laga terakhir Madrid.
Konsistensi Huijsen tak hanya dalam upayanya menjaga area pertahanan, tetapi juga dalam akurasi umpan dan dribel. Misalnya, dalam laga kontra klub promosi Real Oviedo, Hujisen mencatatkan 88 umpan yang mana 3 merupakan umpan bola panjang.
Performa Huijsen pun melampaui tandemnya A. Rudiger yang mana Rudiger hanya melakukan 66 kali umpan. Dengan kehadiran Huijsen, persaingan di lini belakang Madrid pun makin solid. Paling tidak, Pelatih El Real Xabi Alonso mempunyai beberapa opsi dalam membangun skema di lini belakang.
Secara umum, dari dua laga terakhir, lini belakang Madrid kian menunjukkan kesolidannya. Sejauh ini, Madrid belum kebobolan. Di balik keperawanan itu, gawang Madrid tak begitu terancam.
Pada laga perdana kontra Osasuna, T. Courtoius tak sekalipun menghadapi ancaman secara langsung. Hanya dua tembakan ke gawang Madrid dan tak satu pun yang tepat sasar. Sementara itu, kontra Oviedo hanya 6 tembakan yang terjadi dan 3 yang tepat sasar ke gawang Madrid, tetapi tak begitu mengancam.