Operan Luka Modric ke bek Fran Garcia berbuah petaka. Jules Kounde dengan gesit merebut bola operan itu dan kemudian melakukan tendangan keras ke gawang Madrid. Gol pun tercipta.
Gol itu membuat Barca unggul 3-2 atas Madrid di final Copa del Rey. Jarum jam perpanjangan waktu hanya menyisahkan beberapa menit saja. Madrid pun terlihat pasrah lantaran dua kali Barca mengejar ketertinggalan menjelang akhir laga.
Pendek kisah, Barca menjadi juara Copa del Rey pada musim ini. Jules Kounde dielu-elukan sebagai pahlawan di kubu Barcelona.
Sebaliknya, Luka Modric yang seyogianya bermaksud memberikan umpan kepada Garcia tak begitu disoroti. Lebih tepatnya, tak begitu dipersalahkan atas kesalahannya dalam melakukan umpan yang kurang akurat dan tak terbaca dengan baik oleh Garcia tersebut.
Kenyataan itu menunjukkan betapa penting dan berpengaruhnya pemain asal Kroasia itu dalam skuad Madrid dan di mata suporter Madrid. Malahan, Pelatih Carlo Ancelotti yang harus menerima kecaman dari suporter atas taktiknya yang lagi-lagi gagal mengalahkan rival abadinya, Barca dalam edisi El Clasico yang ketiga pada musim ini.
Luka Modric memang sudah masuk kategori legenda Madrid. Sumbangsihnya sejak bergabung dengan Madrid dari Tottenham Hotspur pada tahun 2012 tak bisa diragukan.
Kontribusinya itu berujung pada raihan Ballon d'Or. Kendati raihan itu lebih dikaitkan dengan pengaruh Modric selama Piala Dunia 2018, di mana berhasil mengantarkan Kroasia ke partai final, performanya bersama Madrid tak bisa diragukan.
Pasalnya, pada tahun yang sama Modric ikut membantu Madrid meraih trofi Liga Champions. Untuk itu, tak berlebihan ketika trofi Ballon d'Or jatuh ke pemain yang akan berusia 40 tahun pada 9 September 2025.
Selama 11 musim berseragam "Los Blancos" Modric menjadi bagian tak terpisahkan dari lini tengah Madrid. Modric menjadi bagian tak terpisahkan dari pakem trio lini tengah terbaik Madrid ketika Modric masih ditemani oleh Casemiro dan Toni Kroos.
Perlahan kedua pemain itu pergi. Casemiro hengkang ke Manchester United setelah membantu Madrid meraih trofi Liga Champions untuk ketiga kalinya. Sebaliknya, Kroos memilih gantung sepatu pada musim lalu selepas membela Jerman di Piala Eropa 2024.