Manchester United (MU) menjalani tahun 2024 dengan catatan manis lantaran belum mengecap kekalahan. Tampaknya, tim asuhan Erik Ten Hag itu sementara kembali ke jalur yang sebenarnya dan siap menantang lingkaran empat besar di klasemen Liga Inggris 2023/24.
Namun, nasib sial tak bisa ditolak. Bertempat di kediaman sendiri, Old Trafford, MU harus mengecap kekalahan pertama pada tahun 2024. Kekalahan yang cukup menyakitkan lantaran MU tunduk di rumahnya sendiri.Â
Terlebih lagi, MU kebobolan di menit-menit akhir. Alih-alih cukup menahan imbang tim tamu, MU malah kecolongan di menit ke-97.
Kekalahan dari tim tamu itu pun seperti mempertegas bahwa keangkeran Old Trafford sudah pudar. Pasalnya, musim ini, MU tercatat sudah mengalami delapan kali kekalahan di Old Trafford.Â
Meminjam lagu sinis suporter Manchester City saat bertandang ke Old Trafford tahun lalu, "Old Trafford has fallen!" Old Trafford sepertinya sudah tak menjadi tempat yang angker untuk MU, dan sebaliknya menjadi tempat yang ramah untuk tim-tim tamu.
Tentu saja, kekalahan MU ada sebabnya. Salah satu faktornya adalah perubahan komposisi pemain. Striker MU, R. Hojlund yang konsisten mulai  menjadi keran gol MU pada musim ini menderita cedera dan harus ditepikan.Â
Tempatnya diisi oleh Marcus Rashford. Akibat lanjutnya, posisi Rashford diisi oleh pemain muda A. Ganarcho. Ganarcho sendiri sebenarnya cocok apabila dimainkan di sisi kiri sehingga mengimbangi peran Rashford di sisi kanan.
Guna mengisi posisi Ganarcho, Ten hag mengorbitkan pemain muda berusia 19 tahun O. Forson. Padahal, Antony dalam kondisi fit. Forson gagal memainkan perannya sehingga pola serangan MU juga sering mandek. Melihat minimnya peran Forson, Ten Hag menarik pemain didikan akademi itu di menit 58 dan memasukan Antony.
MU kalah karena faktor perubahan komposisi pemain. Sejarah mencatat bahwa Rashford tak terlihat cocok apabila dimainkan sebagai striker utama. Pemain timnas Inggris itu lebih pas apabila dimainkan sebagai penyerang di sisi kanan yang bisa mencetak gol dan pencipta peluang untuk tim lain.
Hal itu sangat terlihat lantaran MU mempunyai beberapa peluang tetapi gagal dikonversi menjadi gol. Dengan itu, MU membutuhkan sosok striker yang mempunyai naluri dalam mencetak gol sekaligus mempunyai posisi yang tepat dalam membaca peluang di depan gawang.