Efeknya Jika Pemain Naturalisasi Mendapat Tempat Dominan Lawan Argentina

Laga timnas Indonesia kontra timnas Argentina pada 19 Juni 2023 memantik diskusi dan perhatian publik. Diskusi tak hanya merembet pada kesiapan timnas Indonesia dan harga tiket ditetapkan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), tetapi juga komposisi pemain yang disiapkan oleh Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. 

Tentu saja, Indonesia mesti menyiapkan skuad yang cukup mumpuni. Kalau tidak bisa seratus persen mengimbangi kualitas timnas Argentina, tetapi paling tidak agar Indonesia tak menjadi "bulan-bulanan" timnas Argentina. 

Bagaimana pun, laga tersebut pasti tak luput dari perhatian dunia. Hal itu disebabkan oleh reputasi timnas Argentina, yang nota bene juara Piala Dunia 2022. 

Juga, negara-negara tetangga di Asia Tenggara juga mungkin ikut melirik laga tersebut. Hasil positif bisa membuat negara tetangga menjadi was-was dan kagum dengan Indonesia. Namun, kalau hasil buruk, negara-negara tetangga bisa saja mencibir jalan Indonesia bermain kontra tim kuat.  

Di atas kertas, kekuatan Indonesia dan Argentina sangatlah berbeda jauh. Makanya, Indonesia perlu mempersiapkan timnya dengan baik agar kelak Indonesia mampu meladeni permainan Argentina. 

STY sudah menetapkan beberapa nama pemain untuk skuad yang disiapkannya kontra Argentina. Terdapat 26 pemain yang masuk seleksi STY. Dari 26 pemain itu, STY melibatkan delapan pemain naturalisasi. Artinya, tersedia 18 tempat untuk pemain lokal.

Para pemain naturalisasi yang kemungkinan besar dilibatkan STY kontra Argentina adalah Jordi Amat, Elkan Baggott, Stefano Lilipaly, Marc Klok, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, Rafael Struick, dan Ivan Jenner. Ke-8 pemain itu pastinya menaikan kekuatan timnas Indonesia. 

Untuk pertama kali Indonesia akan mempunyai banyak pemain naturalisasi  dalam sebuah laga yang dilakonkan timnas Indonesia. Dengan langkah pemanggilan para pemain naturalisasi itu, tampaknya, STY sungguh-sungguh mempersiapkan timnya agar mampu memberikan perlawanan yang berarti. 

Tak menutup kemungkinan, STY serentak menurunkan ke-8 pemain naturalisasi tersebut dalam satu laga. Apabila skenario itu terjadi, hal itu menandakan bahwa STY masih ragu dengan kualitas pemain lokal. Harapannya tidak terjadi, yang mana STY memberikan porsi yang sama atau pun porsi yang besar untuk pemain lokal. 

Akibat lanjunya, stok pemain lokal tertinggal di tiga posisi. Alih-alih melihat kiprah pemain lokal bermain juara Piala Dunia 2022, malahan hal itu menjadi arena uji dan kesempatan kualitas bagi pemain naturalisasi.