Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tiga Tantangan Graham Potter di Chelsea

12 September 2022   06:00 Diperbarui: 12 September 2022   14:31 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Graham Potter dipilih sebagai penggantin Thomas Tuchel sebagai pelatih Chelsea. Foto: AFP/Adrian Dennis via Kompas.com

Tantangan paling pertama adalah menjaga reputasi klub. 

Lebih dari satu dekada, Chelsea kerap menjadi langganan 4 besar Liga Inggris. Mencapai 4 besar, dan bahkan menjadi juara Liga Inggris menjadi tantangan Potter untuk membuktikan dirinya sebagai pilihan yang tepat sebagai pelatih Chelsea. 

Kegagalan untuk masuk ke 4 besar akan membuat nasib Potter terancam dan Boehly pun akan mendapat kritikan serius  dari para suporter. 

Ya, pemecatan Tuchel sudah mengundang pelbagi kritik dari banyak pihak. Kritik-kritik itu bisa melemah apabila Potter berhasil mengembalikan permainan terbaik Chelsea. 

Salah satu misi terbesar Potter adalah tetap menempatkan Chelsea pada kelompok 4 besar Liga Inggris. Hal ini tak lepas dari reputasi Chelsea yang terangkat naik selama lebih dari satu dekada. 

Sejak diambilalih kepemilikannya oleh Roman Abramovich, Chelsea sudah tak lagi menjadi tim mediker. Chelsea kerap diperhitungkan sebagai favorit juara liga Inggris. 

Reputasi ini harus tetap terjaga. Terlebih lagi, Chelsea mempunyai skuad yang terbilang mumpuni dengan harga  yang juga fantastis. 

Tantangan kedua Potter adalah membangun performa skuad yang solid. 

Umumnya, skuad Chelsea terdiri dari para pemain yang didatangkan dan dipilih oleh Tuchel sendiri.  

Bukan rahasia lagi, pemain yang dibeli oleh sebuah klub selalu berkaitan erat dengan selera dan preferensi pelatih. 6 pemain yang didatangkan Chelsea di jendela transfer pemain musim panas lalu umumnya adalah pilihan Tuchel. 

Bahkan Emerick Pierre-Aubameyang yang dibeli dari Barcelona menjelang penutupan jendela transfer pemain terpilih karena faktor masa lalu di antara Tuchel dan Aubameyang. Keduanya sempat bekerja dalam satu tim di Borrusia Dortmund. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun