Tiga Tantangan Graham Potter di Chelsea

Performa Brigton yang meyakinkan membuat suporter Brighton terlihat enggan untuk melepaskan pelatih berusia 47 tahun tersebut pergi di saat Brighton dalam kondisi performa terbaik. 

Dalam surat terbuka yang termuat di website kepunyaan Brighton, Potter menyampaikan permohonan maaf untuk suporter Brighton.  Potter pun menilai bahwa 3 tahun berada di Brighton merupakan momen-momen yang sangat menyenangkan. 

Tentu saja, Potter menginginkan iklim yang sama di Chelsea. Ada rasa cinta antara dirinya dengan suporter. 

Akan tetapi, situasi itu hanya bisa tercipta apabila Potter mampu membawa Chelsea pada performa terbaik di Liga Inggris dan Eropa. 

Kemungkinan besar, debut perdana Potter akan terjadi di Liga Champions tengah pekan ini kontra RB Salsburg.  

Seyogianya, debut Potter berlangsung dalam laga kontra Fulham akhir pekan kemarin, namun situasi duka atas kematian Ratu Elisabet II membuat laga di Inggris dibatalkan. 

Debut perdana ini cukup riskan untuk Chelsea. Pasalnya, di laga perdana di Liga Champions, Chelsea menderita kekalahan tipis 0-1 dari Dinamo Zagreb. 

Kekalahan akan menipiskan peluang Chelsea lolos ke babak selanjutnya. Kemenangan tak hanya membuka pintu untuk Chelsea, tetapi juga membangkitkan optimisme di kubu Chelsea atas pemecatan tak terduga pada Tuchel, dan penentuan yang begitu cepat pada sosok Potter sebagai pelatih. 

Potter akan menghadapi tantangan baru, berbeda, dan keras sebagai pelatih Chelsea. Berbekal pengalaman tiga musim di Brighton, Potter sekiranya bisa menghadapi tantangan-tantangan tersebut. 

Salam