Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bansos yang Dikubur dan Bansos yang Diperebutkan

6 Agustus 2022   14:47 Diperbarui: 6 Agustus 2022   14:48 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan sembako yang dikubur. Foto: Kompas.com/Kristiano Purnomo

Persoalannya,- saya kira hal itu juga terjadi di Indonesia sewaktu ada bencana - ketika penyebaran bantuan tak merata atau pun terlambat datang karena faktor cuaca dan kondisi geografis. 

Belum lagi, aluran bantuan hanya terkonsentrasi pada satu tempat dan wilayah, sementara tempat tertentu belum tersentuh dengan bantuan.

Bahkan beberapa hari setelah bencana itu terjadi, ada individu yang belum mendapat bantuan sama sekali, sementara beberapa individu dan wilayah tertentu sudah beberapa kali menerima bantuan. 

Selain itu, perebutan bantuan juga sangat sulit  dihindari karena setiap orang merasa membutuhkan. Hal itu menyata dengan panjangnya antrian setiap kali ada pemberituan adanya pendistribusian bantuan. 

Bantuan yang tak terorganisir dengan baik hanya menimbulkan kekacauan dalam pendistribusiannya. 

Akibat lanjutnya, perdebatan antara penerima bantuan sosial kadang terjadi. Yang mengatur aliran bantuan juga mendapat kritikan keras dari masyarakat karena tidak mengatur bantuan dengan baik, dan juga cenderung memilih pihak mana yang menerima. 

Ya, bantuan sosial kadang menciptakan relasi yang tak baik di antara masyarakat. 

Kemarin, dua orang teman mengunjungi saya. Bahan cerita kami lebih tentang efek gempa bumi yang terjadi pekan lalu dan situasi pembagian bantuan sosial. 

Keduanya pun bercerita tentang perdebatan antara salah satu aparat desa dengan anak dari kepala desa di media sosial gegara pembagian sembako. 

Anak dari kepala desa membela ayahnya yang mengatur pembagian bansos. Sementara  salah satu aparat desa begitu kecewa dengan pembagian bansos yang hanya diberikan untuk orang-orang tertentu, dan beberapa orang tak mendapatkannya. 

Padahal, jumlah bansos yang datang tidak cukup memenuhi setiap orang di desa itu. Namun, karena tak adanya pemahaman satu arah, perdebatan yang dicampuri dengan kata-kata kasar pun sulit terkontrol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun