Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pergerakan Pep Guardiola dan Jurgen Klopp Perkuat Supremasi di Liga Inggris untuk Musim Depan

26 Juni 2022   09:00 Diperbarui: 27 Juni 2022   15:00 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurgen Klopp (Liverpool) dan Pep Guardiola (Manchester City). Foto: AFP/Adrian Dennis via Kompas.com

Manchester City dan Liverpool bersaing ketat pada musim 2021/22 lalu. Trofi Liga Inggris ditentukan hingga laga terakhir.

Pada laga terakhir kontra Aston Villa, Man City berhasil keluar dari lubang jarum. Kemenangan dramatis kontra Villa berhasil mengantarkan Man City sebagai juara Liga Inggris, sementara itu Liverpool harus puas berada di posisi ke-2.

Persaingan ini bisa kembali terjadi pada musim 2022/23 mendatang. Hal itu tak lepas dari kondisi kedua klub yang dibarengi dengan pergerakan kedua pelatih Pep Guardioala (Man City) dan Jurgen Klopp (Liverpool) dalam transfer pemain sejauh ini. 

Kendati Pep masih gagal meraih trofi Liga Champions, pria asal Spanyol ini masih mendapat kepercayaan penuh dari manajemen Man City. 

Trofi Liga Inggris rupanya sudah cukup untuk meyakinkan Man City mempertahankan pelatih yang identik dengan gaya permainan Tika-taka ini. 


Kepercayaan Man City makin jelas dengan pergerakan Pep di musim transfer. Seperti musim-musim sebelumnya selama lima musim di Man City, Pep selalu mendapatkan keistimewaan dari klub dalam membeli pemain yang diingingkan. 

Pada musim transfer ini, Pep sudah mengamankan striker berbakat, Erling Haaland. Kehadiran Haaland akan menutup lubang yang dibiarkan tak ditutup selepas kepergian striker Sergio Aguero pada musim lalu. 

Setelah Haaland, Pep mendatangkan gelandang bertahan nan taktis, Kevin Phillips dari Leeds United. Pemain timnas Inggris kemungkinan besar untuk menggantikan peran Fernandinho yang mengakhiri masa kontraknya dengan Man City. 

Tak sampai di situ, Pep kabarnya tertarik untuk merekrut bek kiri. Pilihan jatuh ke Marc Cucurella  yang merupakan mantan anak akademi La Masia, Barcelona. 

Perekrutan Pep dalam transfer pemain terlihat untuk menutup lubang yang menjadi penyebab kelemahan Man City. 

Dengan ini, dominasi Man City pada musim depan tak jauh berbeda karena Pep masih mempunyai skuad pemenang seperti musim lalu. 

Bedanya, Man City memiliki dua penyerang baru yang memberikan warna di lini depan Man City. 

Hampir sama dengan langkah yang diambil oleh Pep, Jurgen Klopp juga membeli pemain untuk menguatkan titik lemah tim pada musim lalu sekaligus menutup lubang dari pemain yang memutuskan hengang dari Liverpool. 

Sadio Mane memutuskan untuk pergi dari Liverpool. Klopp langsung membeli penyerang energetik, Darwin Nunez dari Benfica. 

Selain itu, Klopp juga berhasil membeli Carvalho dan Calvin Ramsay . Kedua pemain ini bisa saja menjadi pelapis di musim pertama di Liverpool, namun secara tak langsung dari sisi usia mereka sebenarnya dipersiapkan untuk jangka panjang. 

Bukan rahasia lagi jika Klopp termasuk pelatih yang pandai dalam mencari dan merekurt pemain. Hampir semua pemain yang dibawa oleh Klopp ke Liverpool selalu memberikan kontribusi berarti. 

Dengan ini, Liverpool tak begitu was-was dengan pilihan Klopp. Pengalaman sudah membuktikan bahwa pemain rekrutan Kloop di Liverpool selalu menjadi pemain penting untuk tim. 

Secara tak langsung hal ini juga memperjelas dominasi Liverpool pada musim depan. Liverpool akan kembali menjadi pesaing kuat Man City untuk meraih trofi Liga Inggris. 

Sebagian besar skuad Klopp masih bertahan. Tak ada perubahan yang begitu signifikan di dalam Liverpool. 

Man City dan Liverpool tetap bersaing ketat pada musim depan. Pergerakan pelatih dari kedua tim ini seolah mengamini supresmasi kedua tim di Liga Inggris.

Terlebih lagi tim-tim lain masih belum stabil dan masih berbenah. Chelsea yang berada di tempat ke-3 klasemen musim lalu mengalami perubahan kepemilikan, dan hal itu sedikit mempengaruhi kondisi tim. Pergerakan Chelsea di musim transfer agak sepi bila dibandingkan di era pemilik Roman Abramovich.

Tim berposisi ke-4, Tottenham Hotspur yang dilatih oleh Antonio Conte bisa menjadi kuda hitam, namun kedalaman skuad akan membuat Conte bisa kehabisan napas bersaing dengan Man City dan Liverpool. 

Sementara tempat ke-5, Arsenal masih berupaya mencari skuad yang terbaik. Mikel Arteta kembali mendatangkan para pemain baru, namun persoalan yang sama masih bisa saja terjadi, di mana para pemain masih perlu  waktu beradaptasi. 

Barangkali yang menantang Man City dan Liverpool adalah tingkat persaingan yang makin ketat. Tiap tim berbenah dan ini mempengaruhi iklim Liga Inggris. 

Manchester United kemungkinan besar akan memainkan gaya baru di bawah kendali Erik Ten Hag. Newcastle United yang berstatuskan klub kaya baru juga bisa menambah persaingan di Liga Inggris. 

Di tengah persaingan itu, kemapanan dan kesimbangan tim tetap menjadi kunci. Kemampanan dan keseimbangan tim sangat dimiliki oleh Liverpool dan Mancheseter City. 

Kedua tim ini memperkuat keseimbangan tim dengan pergerakan kedua pelatih dalam merekrut pemain pada transfer pada musim ini. 

Tak berlebihan jika menilai bahwa Man City dan Liverpool akan tetap superior di Liga Inggris pada musim kompetesi 2022/23 mendatang. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun