Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Efek Erling Haaland untuk Karir Pep Guardiola dan Ambisi Manchester City

13 Juni 2022   20:55 Diperbarui: 13 Juni 2022   21:10 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erling Haaland resmi bergabung Manchester United dan akan menjadi rekan setim dari Phil Foden. Foto: Paul Ellis/AFP via Kompas.com

Semusim Manchester City bermain tanpa striker murni. Setelah Sergio Aguero pergi dan gagal mendapatkan tanda tangan Harry Kane dari Tottenham Hotspur, pelatih Man City lebih lebih memercayakan tiga gelandang serang di lini depan. 

Efeknya tak terlalu buruk. Para gelandang serang Man City tetap produktif dalam urusan mencetak gol ke gawang lawan.

Akan tetapi, taktik tersebut malah menjadi batu sandungan bagi Man City apabila bermain kontra tim dengan pola bertahan rapat. Man City cenderung memainkan bola dari kaki ke kaki sembari para gelandang itu mencari ruang kosong di area pertahanan lawan dan mencetak gol.

Pada titik ini, sangat berbeda apabila tetap menempatkan pemain yang memang bercorak striker. Nalurinya sebagai striker tetap sangat berbeda dengan para pemain yang berkarakter gelandang. 

Ya, mempercayakan para gelandang membuat permainan Man City gampang terbaca. Para pemain bertahan lawan cenderung tak memberikan ruang kosong. 

Situasi ini membuat Man City harus putar otak agar segera menemukan sosok striker. Pilihan Man City pun jatuh pada Erling Haaland.

Haaland terbilang sebagai striker muda yang menjadi perbincangan pecinta sepak bola. Produktivitasnya di atas rata-rata dan melampuai usianya. 

Memang Haaland belum teruji untuk iklim kompetesi sepak bola Inggris. Namun, produktivitasnya bersama klub dan timnas menjadi tolak ukur untuk menilai performanya di Liga Inggris bersama Man City. 

Haaland barangkali membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Namun, menimbang performa Haaland sejak di Dortmund, bisa jadi Haaland tak membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan kualitasnya. Tentu saja, hal ini bisa terjadi apabila ada kerja sama antara Haaland dan Pep Guardiola sebagai pelatih Man City.  

Haaland bisa menjadi solusi untuk Guardiola yang masih berupaya untuk mendapatkan trofi Liga Champions. Kehadiran Haaland sedikitnya bisa mengubah gaya permainan Man City  yang terlihat gampang diprediksi. Dengan itu pula, trofi Liga Champions bisa menguatkan pamor Guardiola sebagai seorang pelatih. 

Karakter Haaland sebagai striker yang cekatan, agresif, dan tahu menempatkan diri bisa menguatkan lini depan Man City. Dengan ini, Guardiola bisa sedikitnya mengubah gaya permainan dari kaki ke kaki tetapi lebih bermain agresif dan langsung tertuju pada peran Haaland di lini depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun