Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pilpres Filipina, Anak Presiden Tandem dengan Anak Mantan Presiden

17 November 2021   18:22 Diperbarui: 20 November 2021   09:16 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kanan) memberi isyarat bahwa putrinya, Sara Duterte-Carpio (kiri), akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan 2022. (Foto: AFP PHOTO/GALI TIBBON)

Senin (15/11/21) menjadi hari terakhir pendaftaran para calon politik mulai dari tingkat daerah hingga pusat di Filipina. Sebagaimana situasi politik di Indonesia, pemilu di Filipina juga penuh dengan kejutan.

Kejutan itu berupa wajah relasi di antara politikus. Teman menjadi lawan, begitu pun sebaliknya.

Makanya, pernyataan tak ada teman yang abadi di dunia politik terlihat menjadi kenyataan umum yang terjadi dalam sebuah kontestasi politik. Relasi lebih dibangun atas dasar kepentingan.  

Salah satu hal yang menarik dari pemilu di Filipina terjadi di level pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres). Sistem pilpres di Filipina sangat berbeda dengan sistem di Indonesia.

Di Filipina, kendati dua orang dinyatakan sebagai tandem atau paket sebagai presiden dan wakil presiden, namun pilihannya berlaku secara individual. Peluangnya untuk menang bagi satu paket tak sama.

Salah satu bisa menang dan salah satu bisa kalah. Atau juga, keduanya sama-sama menang dan sama-sama kalah. Dengan ini, kemenangan atau pun kekalahan hanya menjadi milik individual, dan bukan kepunyaan paket.

Misalnya, presiden dan wakil presiden saat ini. Presiden Duterte memiliki wakil yang berbeda di pilpres 6 tahun yang lalu. Sama halnya dengan wakil presiden Leni Rebredo, yang memiliki tandem calon presiden yang berbeda, tetapi kalah dari Presiden Duterte.

Kendati demikian, faktor tandem juga sangat menentukan keterpilihan secara individual. Apalagi kalau itu didukung oleh faktor latar belakang tertentu. Pada pilpres mendatang, wajah capres dan cawapres beraneka latar belakang.

Salah satunya adalah kehadiran anak mantan presiden, Ferdinand Marcos, yang dikenal dengan Bongbong Marcos (BBM). Bonbong Marcos maju sebagai calon presiden. Sementara tandemnya adalah Sara Duterte, puteri dari Presiden Duterte saat ini.

Tandem ini terbilang kuat. Marcos masih memiliki loyalis yang sudah terbangun dari masa ayahnya menjadi presiden. Kendati ayahnya diturunkan seperti Presiden Soeharto lewat protes massa, namun para pengikut Marcos tetap ada hingga saat ini.  

Kendati sejarah masa lalu yang dilakukan oleh Marcos disinggung dengan kehadiran Bongbong di pilpres, namun peluangnya untuk menang menjadi presiden bisa terjadi.

Terbukti, Bongbong hampir saja terpilih menjadi wakil presiden 6 tahun lalu. Saat itu, dia menjadi tandem dari presiden Duterte. Bongbong kalah tipis dari wapres Leni Robredo, dan Bongbong juga menilai ada kecurangan yang terjadi dari kekalahannya itu.  

Bertolak dari situasi dan kenyataan jumlah suara pada 6 tahun lalu dan banyaknya calon presiden saat ini, peluang Bongbong memenangi kontestasi Pilpres begitu kuat. Paling tidak, Bongbong sudah memiliki pemilih yang sudah terbukti 6 tahun lalu.

Selain itu, faktor daerah juga menjadi salah satu alasan kekuatan Marcos. Semboyan, "Solid North" merujuk pada wilayah utara pulau Luzon dan juga tempat asal keluarga Marcos. Semboyan ini dihidupkan kembali sebagai dukungan kuat bagi Marcos.

Kekuatan Bongbong menjadi kuat dengan kehadiran Sara Duterte. Secara mengejutkan, Sara melepaskan pencalonannya kembali menjadi walikota di kota Davao. Lalu, dia memilih untuk mencalonkan diri menjadi wakil presiden.

Sara Duterte (kiri) menjadi cawapres dari Bongbong Marcos (kanan) pada pemilu di Filipina tahun depan. Foto: File Photo via CNN Philippines.com
Sara Duterte (kiri) menjadi cawapres dari Bongbong Marcos (kanan) pada pemilu di Filipina tahun depan. Foto: File Photo via CNN Philippines.com

Sara terlihat mengiakan pinangan Bongbong sebagai tandemnya. Jadi, tandem ini seperti perkawinan dua keluarga kepresiden masa kini dan masa lalu. Perkawinan antara anak mantan presiden dengan anak presiden.

Sara mempunyai basis kuat di wilayah Mindanao, salah satu pulau terbesar di Filipina. Dia makin popular semenjak ayahnya Presiden Duterte mencalonkan diri sebagai presiden.

Sosoknya juga sudah begitu familiar di lingkaran politik Filipina, kendati posisi terakhirnya sebagai walikota Davao. Sebenarnya, keputusannya untuk terlibat dalam pemilihan presiden dan wakil presiden sudah menjadi desas-desus yang sudah lama berputar di Filipina.

Salah satu poin tambahan untuk Sara bisa terpilih adalah faktor ayahnya. Bagaimana pun, Presiden Duterte pasti mempunyai banyak pengikut yang mendukungnya di kursi presiden.

Para pengikut itu juga pasti tak menutup mata ketika melihat kehadiran anaknya, Sara Duterte.

Juga, keluarga Duterte terbilang popular di kota Davao dan pulau Mindanao, salah satu kota terbesar di Filipina yang terletak di pulau Mindanao. Sebagaimana, Marcos yang kuat di wilayah utara Filipina, sama halnya dengan Sara di bagian Selatan.

Hemat saya, kemenangan tandem Marcos-Duterte di pilpres mendatang bergantung pada kemampuan keduanya untuk mengakomodasi suara dari kota Metropolitan Manila. Kota yang padat penduduk ini akan menjadi arena bagi para calon untuk mendapatkan suara.

Tak gampang juga bagi tandem ini untuk bisa meraih suara dari kota Metropolitan Manila. Pasalnya, walikota Manila, Isco Moreno yang naik daun dengan performanya di kota Manila, juga ikut dalam kontestasi sebagai capres.

Dari sisi peta kewilayahan dan sejarah, duet Marcos-Duterte terbilang kuat untuk pilpres tahun depan. Apabila keduanya memenangi kontestasi pilres di bulan Mei mendatang, untuk pertama kalinya Filipina dipimpin oleh duet mantan anak presiden

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun