Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arti Keperkasaan Liverpool di Grup Neraka dan Man City Bermain Taktis

4 November 2021   06:25 Diperbarui: 4 November 2021   06:59 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Liverpool merayakan gol ke gawang Atletico Madrid. Foto: AFP/Oli Scarff via Kompas.com

Setelah hasil pengundian grup Liga Champions dikeluarkan, Grup B dipandang sebagai salah satu grup neraka. Pasalnya, grup ini dihuni oleh jagoan-jagoan kuat dari 4 liga berbeda di Eropa. Liverpool, Porto, Atletico Madrid, dan AC Milan.

Selepas 4 laga berlangsung, Liverpool menunjukkan kelasnya di antara 4 tim ini. Tak tanggung-tanggung, Liverpool berhasil meraup 4 kemenangan dari 4 laga. Pendeknya, Liverpool berhasil mengalahkan semua tim yang berada satu grup dengannya.

Laga dinih hari tadi (4/11) melengkapi dominasi Liverpool di grup neraka. Atletico Madrid yang kerap kali menjadi "kuda hitam" di Liga Champions tak berdaya di hadapan anak-anak asuh Juergen Klopp.

2 gol di babak pertama menjadi bukti bahwa Liverpool terbilang siap untuk menjadi salah satu saingan terkuat di Liga Champions pada musim ini. Kemenangan kontra Atletico membuktikan bahwa Liverpool tak hanya bermain taktis, tetapi juga berhasil meladeni permainan keras dan displin a la Atletico Madrid.

Secara matematis, Liverpool sudah mendapat tiket ke babak selanjutnya. Klopp bisa bernapas lega. Dengan ini, di dua laga selanjutnya, Klopp bisa melakukan rotasi guna menjaga kebugaran para pemain. Bahwasannya, Liverpool masih berkompetesi di 4 laga berbeda pada musim ini.

Keperkasaan Liverpool di grup neraka seolah memberikan pesan bagi para pesaing lainnya di Liga Champions. Secara tradisi, Liverpool menjadi salah satu tim yang kerap berbicara banyak di ajang Liga Champions, setelah Real Madrid.

Kini faktor tradisi ini diimbangi oleh kekuatan dan keseimbangan skuad. Sejauh ini, Jurgen Klopp tak dipusingkan oleh cedera dan masalah kebugaran para pemain. Di tambah lagi, Klopp diberkahi oleh kualitas Mohamed Salah pada musim ini.

Kualitas Salah ini dibarengi dengan kondisi skuad yang secara umum siap untuk menerima tantangan ketika diturunkan ke tim inti. Jadi, pada umumnya kondisi skuad dalam situasi seimbang dan fit.

Ya, musim lalu persoalan terbesar yang menghampiri Klopp adalah soal cedera. Permasalahan cedera ini tak ditutup oleh pemain yang seimbang. Makanya, Liverpool berjalan timpang ketika memasuki tahun 2021.

Ketimpangan itu menyata ketika Liverpool disingkirkan oleh Real Madrid di babak perempat final Liga Champions. Namun, situasi membaik ketika memasuki musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun