Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jose Mourinho, Capai Laga ke-1.000, Perbaikan Citra, dan Tak Yakin Hasil Instan

13 September 2021   07:37 Diperbarui: 14 September 2021   05:27 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho, pelatih AS Roma yang berhasil capai 1000 laga dalam masa kepelatihannya. Foto: AFP/Vincenzo Pinto via Kompas.com

Biasanya, bagi seorang pemain profesional jumlah laga yang dimainkan menjadi catatan yang patut diapresiasi. Semakin banyak laga profesional yang telah dimainkan, bisa semakin bangga seorang pemain atas pencapaian itu.

Pesannya bermacam-macam. Itu bisa menandakan kualitas yang dimiliki oleh pemain. Juga, itu bisa membahasakan kepercayaan yang diberikan kepada pemain tersebut. 

Saya kira hal yang sama berlaku juga untuk seorang pelatih. Semakin banyak laga profesional yang dihadapi, semakin tinggi apresiasi yang diberikan kepada pelatih tersebut. Maknanya bisa menunjukkan reputasi positif yang melekat pada si pelatih, termasuk kualitas yang dimilikinya. 

Jose Mourinho pastinya bangga dengan pencapaiannya dalam melakonkan laga ke-1000 sebagai seorang pelatih. Pencapaian ini terjadi saat timnya, AS Roma berhadapan dengan Sassuolo di pekan ke-3 Serie A Liga Italia. 

Pencapaian Mou ini terlihat spesial. Ini menunjukkan reputasinya sebagai pelatih yang patut dihormati, juga menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pelatih yang dimiliki oleh dunia sepak bola saat ini. 

Dari total 1000 laga yang telah dihadapi Mou, dia berhasil memenangkan 637 laga, 205 laga hasil imbang dan 157 laga berbuah kekalahan. Catatan ini menunjukkan bahwa Mou terlihat sebagai pelatih yang lebih banyak membawa hasil baik untuk tim yang dilatih daripada kekalahan. 

Menjadi sangat menyenangkan bagi Mou ketika pencapaiannya di 1000 laga ditandai oleh kemenangan tim yang dilatihnya. AS Roma berhasil menang tipis dan dramatis atas Sassuolo (2-1) di stadion Olimpico. 

Walau demikian, kemenangan AS Roma ini menjadi hadiah dari pencapaian Mou sebagai pelatih. Tak ayal, Mou pun mengungkapkan sukacitanya atas kemenangan ini seperti seorang anak kecil daripada pria berusia 58 tahun.  

Juga, kemenangan ini ikut mengamini reputasi Mou. Datang sebagai pelatih yang dipecat oleh Tottenham beberapa bulan lalu, Mou coba memperbaiki reputasinya bersama AS Roma di Serie A Liga Italia. 

Serie A Italia bukanlah tempat baru bagi Mou. Pelatih asal Portugal ini pernah melatih Inter Milan di musim 2008-10. Pada era kepelatihannya di Inter, Mou berhasil membawa Inter meraih trebel. Satu-satunya tim di Italia yang pernah merasakan trebel.  

Karena pencapaian bersama Inter, Real Madrid pun kepincut untuk merekrutnya ke Santiago Bernabeu. Madrid menilai Mou sebagai sosok yang tepat untuk meruntuhkan era kegemilangan Barcelona di bawah tangan Pep Guardiola. Benar saja, Pep agak terlihat sulit kalau bertemu dengan Mou. 

Pelbagai prestasi telah menghiasi perjalanan Mou. Total 33 gelar yang telah dicapai Mou bersama beberapa tim, mulai dari tanah kelahirannya Portugal, Inggris, Italia, dan Spanyol. Makanya, tak berlebihan jika menilai pencapaian Mou merupakan sesuatu yang akan sulit tercapai oleh banyak pelatih. 

Pelatih berusia 58 tahun ini mengawali karir kepelatihannya di Portugal. Tepatnya, melatih Benfica di tahun 2000. Selain itu, dia juga melatih Uniao de Leiria. 

Dari Leiria, Mou dikontrak Porto. Reputasi Mou terangkat ketika dia berhasil membawa Porto meraih trofi Liga Champions.

Gegara pencapaian ini, klub Liga Inggris Chelsea membelinya sebagai pelatih. 3 musim di Chelsea, Mou tampil sebagai pelatih yang sangat disukai suporter. 

Setelah itu, Mou kemudian melatih Inter Milan. Reputasinya makin mentereng dengan treble yang diraih bersama Inter Milan. 

Dari Inter Milan, Mou pergi ke Real Madrid. Setelah 3 musim di Madrid, Chelsea kembali mengontrak Mou di tahun 2013.

Kendati sangat dekat dengan Chelsea, Mou juga membuka pintu bagi Manchester United dan Tottenham Hotspur. Di dua klub Liga Inggris ini, Mou kurang terlalu mendapat dukungan dari suporter klub. Nasibnya sama, yakni dipecat. 

Pemecatan sudah menjadi bagian dari perjalanan karir Mou. Kalau pemecatan sudah sering terjadi, reputasi juga bisa ikut terpengaruh. Klub-klub besar pasti enggan untuk merekrutnya menjadi pelatih. 

Setelah dipecat Tottenham pada musim lalu, Mou kembali ke Italia dan mengambil alih AS Roma. Perjalanan di AS Roma ini bisa menjadi kesempatan bagi Mou untuk kembali mengangkat citranya "the Special One" yang mulai pudar karena pengalaman-pengalaman sulit sebelumnya, terlebih di MU dan Tottenham. 

AS Roma dinilai berani mendatangkan Mou ke Olimpico. Keberanian AS Roma memberikan hasil positif. 3 laga dengan 3 kemenangan di Seri A Italia. AS Roma berhasil berada di puncak klasemen sementara Liga Italia bersama AC Milan dan Napoli. 

Makanya, impian AS Roma meraih Scudetto bukanlah angan-angan semata. Itu bisa menjadi kenyataan apabila menimbang reputasi Mou sebagai pelatih, terlebih khusus keberhasilannya di Serie A Liga Italia. 

Kendati demikian, Mou tidak mau memasang target muluk di Serie A Italia. Mou sadar bahwa meraih prestasi untuk AS Roma bukanlah hasil instan. Butuh proses yang perlu dievaluasi secara cermat.

Mou benar. Musim kompetesi baru dimulai. 3 kemenangan dari 3 pekan kompetesi tidak bisa menjadi standar utama dalam menilai perjalanan AS Roma di Serie A Italia. Segala sesuatu bisa saja terjadi. 

Kendati demikian, harapan untuk meraih Scudetto dengan AS Roma bukanlah yang sesuatu mustahil terjadi. Pengalaman Mou dari 1000 laga yang telah dilakonkannya pasti sudah memberikan pelajaran dan pesan yang sangat berharga bagi seorang Mourinho. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun